JAKARTA – Konflik di Gaza, Palestina,
yang kembali memanas telah mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berbicara kepada Presiden Iran Hassan Rouhani.
Sore
ini, Jumat (11/7), Presiden RI yang bertempat di Kompleks Istana
Kepresidenan Jakarta melakukan hubungan internasional dengan Rouhani
untuk membahas kontribusi yang dapat dilakukan oleh negara-negara
anggota Gerakan Non Blok.
SBY berharap negara anggota Gerakan Non Blok dapat mendorong Israel agar menghentikan penyerangannya kepada Palestina.
“Sore
ini saya dijadwalkan berkomunikasi dengan Presiden Iran dalam kapasitas
beliau sebagai Ketua Gerakan Non Blok. Kami berdiskusi membahas situasi
saat ini di Palestina dan apa yang bisa dilakukan oleh anggota Gerakan
Non Blok agar kekerasan itu bisa dihentikan,” katanya.
SBY
menegaskan serangan militer yang dilakukan oleh Israel terhadap
penduduk Palestina di Jalur Gaza telah melampaui batas dan tidak
proporsional. Indonesia, ujar SBY, mengecam aksi militer yang telah
dilakukan oleh Israel tersebut.
“Indonesia,
disamping mengecam aksi militer Israel yang berlebihan, juga telah
aktif menjalankan diplomasi baik dalam tingkat PBB, Organisasi Kerjasama
Islam, dan Gerakan Non Blok,” ujarnya.
SBY menegaskan ada empat posisi dasar dan gerakan diplomasi yang dilakukan Indonesia terkait konflik di Palestina.
Pertama, ujarnya, aksi militer Israel harus dihentikan. Kedua, kedua belah pihak harus melakukan gencatan senjata dengan pengawasan PBB. Ketiga, negara-negara di dunia harus bersama-sama mencegah dan menghentikan aksi balas membalas yang dilakukan oleh kedua belah pihak.
“Israel
lakukan serangan udara, sementara dari Palestina melaksanakan
penembakan roket. Poin Yang ketiga ini harus sama-sama dicegah dan
dihentikan,” katanya.
Keempat,
lanjutnya, Indonesia akan mengadakan bantuan kemanusian terutama kepada
para korban rakyat Palestina, baik dari golongan orang tua, perempuan,
dan anak-anak.
copy: link