Puluhan Warga Mengungsi
Laporan: Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM/ kHALIDIN
MENGUNGSI
- Puluhan keluarga di Desa Jabi-Jabi maupun Suka Maju dikabarkan
mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga, akibat eskalasi banjir kiriman
yang merendam tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam
kondisinya semakin parah, Kamis (29/11) malam.
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Eskalasi banjir kiriman yang merendam tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam kondisinya semakin parah.
Curah hujan lebat yang terjadi sepanjang hari Kamis (29/11) membuat volume air meninggi. Puluhan keluarga di Desa Jabi-Jabi maupun Suka Maju dikabarkan mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.
Pantauan Serambinews.com, di Desa Jabi-Jabi tampak hampir seluruh jalan untuk keluar dan masuk desa itu terendam hingga ketinggian 50-80 centimeter. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Sigrun dan Suka Maju atau Gelombang. Sebagian besar keluarga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga yang rumahnya lebih tinggi. Sebagian masih ada yang nekad tetap tinggal di rumah.
"Kampung ini sebenarnya sudah tiga hari dikepung banjir tapi hari ini makin parah sehingga sudah banyak yang mengungsi,” kata Rasumin, warga Desa Jabi-Jabi.
Rasumin mengatakan rata-rata ketinggian air mencapai 80 centimeter hingga dada orang dewasa. Banjir tersebut menurut Rasumin merupakan kiriman dari Sungai Alas, Aceh Tenggara yang bermuara ke Sungai Souraya dan membentang di sepanjang Desa Jabi-Jabi, Sigrun dan Suka Maju. Kondisi banjir diperparah oleh cuaca hujan yang terus mengguyur daerah tersebut hingga kemarin petang.
Hingga pukul 19.00 WIB, kondisi air masih naik terus. Sudan mencapai 40 unit terendam, dan pemiliknya terpaksa mengungsi .Di Desa Jabi-Jabi, banjir sudah naik ke lantai sekolah yang dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar.(*)
Curah hujan lebat yang terjadi sepanjang hari Kamis (29/11) membuat volume air meninggi. Puluhan keluarga di Desa Jabi-Jabi maupun Suka Maju dikabarkan mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.
Pantauan Serambinews.com, di Desa Jabi-Jabi tampak hampir seluruh jalan untuk keluar dan masuk desa itu terendam hingga ketinggian 50-80 centimeter. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Sigrun dan Suka Maju atau Gelombang. Sebagian besar keluarga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga yang rumahnya lebih tinggi. Sebagian masih ada yang nekad tetap tinggal di rumah.
"Kampung ini sebenarnya sudah tiga hari dikepung banjir tapi hari ini makin parah sehingga sudah banyak yang mengungsi,” kata Rasumin, warga Desa Jabi-Jabi.
Rasumin mengatakan rata-rata ketinggian air mencapai 80 centimeter hingga dada orang dewasa. Banjir tersebut menurut Rasumin merupakan kiriman dari Sungai Alas, Aceh Tenggara yang bermuara ke Sungai Souraya dan membentang di sepanjang Desa Jabi-Jabi, Sigrun dan Suka Maju. Kondisi banjir diperparah oleh cuaca hujan yang terus mengguyur daerah tersebut hingga kemarin petang.
Hingga pukul 19.00 WIB, kondisi air masih naik terus. Sudan mencapai 40 unit terendam, dan pemiliknya terpaksa mengungsi .Di Desa Jabi-Jabi, banjir sudah naik ke lantai sekolah yang dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar.(*)
Editor : ampuh

