Warga Tagih Janji Dirut Bank Aceh
* Soal Kantor Kas di Sultan Daulat
SUBULUSSALAM – Masyarakat Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam mempertanyakan realisasi pembangunan kantor Bank Aceh di daerah tersebut sebagaimana pernah dijanjikan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Aceh Islamuddin saat berkunjung ke Subulussalam, akhir 2011 lalu.
”Perlu dipertanyakan, karena dulu pernah dijanjikan. Jadi kami berharap agar pembangunan kantor kas Bank Aceh di Sultan Daulat segera direalisasikan,” kata Sapri Tinambunan, salah seorang warga Kecamatan Sultan Daulat, kepada Serambi, Rabu (28/11).
Sapri mengakui betapa selama ini masyarakat Sultan Daulat sangat kesulitan mengakses pelayanan perbankan lantaran tak satu pun lembaga tersebut beroperasi di sana. Satu-satunya, daerah yang tersedia lembaga perbankan hanya di Kecamatan Simpang Kiri yang notabene ibukota Subulussalam.
Padahal, kata Sapri, jarak Sultan Daulat ke Simpang Kiri mencapai 40 kilometer. Jauhnya jarak yang harus ditempuh menuju lembaga perbankan, menurut Sapri membuat masyarakat di Sultan Daulat nekat menyimpan uang di rumah meski beresiko tinggi.
Senada dengan itu disampaikan warga lainnya, Rasumin. Menurut Rasumin, Sultan Daulat yang merupakan kecamatan paling ujung Kota Subulussalam berbatasan dengan Aceh Selatan termasuk daerah lintasan bagi masyarakat Aceh menuju Medan.
Selain itu, di Sultan Daulat terdapat tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit dan satu pabrik sehingga keberadaan lembaga perbankan sangat dibutuhkan. ”Untuk gaji pegawai di Kecamatan Sultan Daulat juga masih melalui Simpang Kiri,” kata Rasumin.
Selain di Sultan Daulat, warga juga mempertanyakan pembukaan kantor Bank Aceh Syari’ah. Kecuali itu, para nasabah Bank Aceh Subulussalam selama ini mengeluhkan minimnya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di daerah itu.
Padahal, transaksi nasabah menggunakan ATM setiap hari sangat tinggi. Sebab, sebagai daerah lintasan delapan kabupaten kota di Pantai barat Aceh, Subulussalam menjadi tempat persinggahan dan andalan nasabah menarik uang tunai. Tetapi, di Subulussalam hanya terdapat satu fasilitas ATM milik Bank Aceh.
Sebelumnya, Dirut Bank Aceh Islamuddin saat berkunjung ke Subulussalam tahun lalu pernah berjanji akan mengusulkan pembukaan kantor Kas di Sultan Daulat, Bank Aceh Syari’ah termasuk perluasan kantor cabang. Hal itu didasari penilaian Islamuddin yang mengakui laju pembangunan Subulussalam yang cukup signifikan tersebut pertanda membaiknya pertumbuhan perekonomian di sana.
Karena itu, Bank Aceh menurutnya juga mesti mempersiapkan diri untuk mengembangkan sayapnya. Salah satu upaya menurut Islamuddin dalam waktu dekat yakni anggaran 2012 pihaknya akan memperluas kantor cabang yang berada di jalan teuku Umar tersebut dari satu ruko menjadi dua.
”Nanti juga dipertimbangkan pembukaan Capem di Kecamatan Sultan Daulat serta jangka panjang pembangunan kantor cabang yang refresentatif,” kata Islamuddin saat melakukan pertemuan dengan masyarakat, nasabah dan pemerintah di Grand Mitra Hotel Subulussalam, 21 Desember 2011 lalu.(kh)
Sudah Disurvei
PIMPINAN Bank Aceh Cabang Subulussalam, Sajidin yang dikonfirmasi Serambi terkait masalah tersebut mengatakan bahwa untuk rencana pembukaan kantor kas di Sultan Daulat mulai disurvei. Pihaknya mulai mengancang-ancang sebuah bangunan di persimpangan empat Jambi Baru untuk dijadikan kantor. Meski demikian, Sajidin belum dapat memastikan kapan realisasi pembukaan kantor kas Bank Aceh di Sultan Daulat.
Sedangkan kantor Bank Aceh Syari’ah, menurut Sajidin belum ada pengecekan. ”Untuk Sultan Daulat sudah dicek beberapa bulan lalu, dan kami sudah mendapat lokasi strategis sebelah kanan dari Subulussalam. Sedangkan Bank Aceh Syari’ah belum ada disurvey. Soal kapan dibuka saya tidak bisa jawab, namun pastinya kita berharap dalam waktu dekat bisa direaliasikan,” ujar Sajidin.(kh)
SUBULUSSALAM – Masyarakat Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam mempertanyakan realisasi pembangunan kantor Bank Aceh di daerah tersebut sebagaimana pernah dijanjikan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Aceh Islamuddin saat berkunjung ke Subulussalam, akhir 2011 lalu.
”Perlu dipertanyakan, karena dulu pernah dijanjikan. Jadi kami berharap agar pembangunan kantor kas Bank Aceh di Sultan Daulat segera direalisasikan,” kata Sapri Tinambunan, salah seorang warga Kecamatan Sultan Daulat, kepada Serambi, Rabu (28/11).
Sapri mengakui betapa selama ini masyarakat Sultan Daulat sangat kesulitan mengakses pelayanan perbankan lantaran tak satu pun lembaga tersebut beroperasi di sana. Satu-satunya, daerah yang tersedia lembaga perbankan hanya di Kecamatan Simpang Kiri yang notabene ibukota Subulussalam.
Padahal, kata Sapri, jarak Sultan Daulat ke Simpang Kiri mencapai 40 kilometer. Jauhnya jarak yang harus ditempuh menuju lembaga perbankan, menurut Sapri membuat masyarakat di Sultan Daulat nekat menyimpan uang di rumah meski beresiko tinggi.
Senada dengan itu disampaikan warga lainnya, Rasumin. Menurut Rasumin, Sultan Daulat yang merupakan kecamatan paling ujung Kota Subulussalam berbatasan dengan Aceh Selatan termasuk daerah lintasan bagi masyarakat Aceh menuju Medan.
Selain itu, di Sultan Daulat terdapat tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit dan satu pabrik sehingga keberadaan lembaga perbankan sangat dibutuhkan. ”Untuk gaji pegawai di Kecamatan Sultan Daulat juga masih melalui Simpang Kiri,” kata Rasumin.
Selain di Sultan Daulat, warga juga mempertanyakan pembukaan kantor Bank Aceh Syari’ah. Kecuali itu, para nasabah Bank Aceh Subulussalam selama ini mengeluhkan minimnya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di daerah itu.
Padahal, transaksi nasabah menggunakan ATM setiap hari sangat tinggi. Sebab, sebagai daerah lintasan delapan kabupaten kota di Pantai barat Aceh, Subulussalam menjadi tempat persinggahan dan andalan nasabah menarik uang tunai. Tetapi, di Subulussalam hanya terdapat satu fasilitas ATM milik Bank Aceh.
Sebelumnya, Dirut Bank Aceh Islamuddin saat berkunjung ke Subulussalam tahun lalu pernah berjanji akan mengusulkan pembukaan kantor Kas di Sultan Daulat, Bank Aceh Syari’ah termasuk perluasan kantor cabang. Hal itu didasari penilaian Islamuddin yang mengakui laju pembangunan Subulussalam yang cukup signifikan tersebut pertanda membaiknya pertumbuhan perekonomian di sana.
Karena itu, Bank Aceh menurutnya juga mesti mempersiapkan diri untuk mengembangkan sayapnya. Salah satu upaya menurut Islamuddin dalam waktu dekat yakni anggaran 2012 pihaknya akan memperluas kantor cabang yang berada di jalan teuku Umar tersebut dari satu ruko menjadi dua.
”Nanti juga dipertimbangkan pembukaan Capem di Kecamatan Sultan Daulat serta jangka panjang pembangunan kantor cabang yang refresentatif,” kata Islamuddin saat melakukan pertemuan dengan masyarakat, nasabah dan pemerintah di Grand Mitra Hotel Subulussalam, 21 Desember 2011 lalu.(kh)
Sudah Disurvei
PIMPINAN Bank Aceh Cabang Subulussalam, Sajidin yang dikonfirmasi Serambi terkait masalah tersebut mengatakan bahwa untuk rencana pembukaan kantor kas di Sultan Daulat mulai disurvei. Pihaknya mulai mengancang-ancang sebuah bangunan di persimpangan empat Jambi Baru untuk dijadikan kantor. Meski demikian, Sajidin belum dapat memastikan kapan realisasi pembukaan kantor kas Bank Aceh di Sultan Daulat.
Sedangkan kantor Bank Aceh Syari’ah, menurut Sajidin belum ada pengecekan. ”Untuk Sultan Daulat sudah dicek beberapa bulan lalu, dan kami sudah mendapat lokasi strategis sebelah kanan dari Subulussalam. Sedangkan Bank Aceh Syari’ah belum ada disurvey. Soal kapan dibuka saya tidak bisa jawab, namun pastinya kita berharap dalam waktu dekat bisa direaliasikan,” ujar Sajidin.(kh)
Editor : bakri

