Di bulan puasa, biasanya kita akan merasa tidak terlalu nyaman bila
harus berbicara dekat-dekat dengan orang yang sedang berpuasa. Terlebih
lagi, bila kita yang juga menjalankan puasa, dan harus berbicara
dekat-dekat dengan orang lain, pasti akan ada sedikit perasaan bersalah
pada lawan bicara kita tersebut. Tenang saja, artikel ini ditulis bukan
untuk menyinggung SARA. Karena kami di sini sedang akan membahas tentang BAU MULUT dan juga gangguan-gangguan mulut lainnya di saat berpuasa.
Salah satu kendala yang Anda hadapi ketika sedang berpuasa adalah bau mulut atau halitosis,
yang umumnya disebabkan oleh makanan jenis tertentu yang menimbulkan
bau menyengat, merokok, dan gangguan dalam rongga mulut, seperti gigi
berlubang, karang gigi atau infeksi gusi yang mengeluarkan nanah berbau
busuk dan sinusitis. Pasti Anda jadi merasa sedikit rendah diri ketika
berinteraksi dengan orang lain, padahal Anda sudah menyikat gigi dan
berkumur dengan obat kumur antiseptik setiap sehabis sahur.
Orang yang sedang berpuasa, rongga mulutnya dalam keadaan kering
karena tidak ada makanan yang dikunyah selama kurang lebih 14 jam
berpuasa, sehingga air liur yang diproduksi berkurang. Hal ini
menyebabkan bakteri anaerob penghasil zat sulfur
(belerang)berkembang biak dengan cepat. Karena itu, bau mulut pada orang
berpuasa tidak dapat dihindari. Selain gangguan di rongga mulut,
infeksi di organ tubuh lain seperti gangguan pencernaan, infeksi
amandel, perubahan hormon, atau bronkitis juga dapat menyebabkan bau
mulut.
Cara terbaik untuk setidaknya mengurangi bau mulut pada saat berpuasa
adalah dengan menjaga kesehatan mulut dan gigi. Simak beberapa kiat
untuk mengatasi bau dan gangguan mulut di bawah ini:
1. Rutin menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu setelah makan
sahur dan sebelum tidur pada malam hari, agar sisa-sisa makanan di dalam
mulut dapat disingkirkan dan tidak diubah oleh bakteri di dalam mulut
menjadi asam yang dapat membentuk karies (lubang gigi). Sikatlah
juga permukaan lidah Anda selagi menyikat gigi agar kuman-kuman penyebab
bau mulut dari sisa makanan yang ‘bersembunyi’ juga dapat dibersihkan.
2. Rajin berkumur saat berwudhu dapat membantu mengurangi gejala
mulut kering saat kita berpuasa, terutama bagi umat muslim yang
menjalankan ibadah shalat lima waktu dalam sehari. Jadi, sebenarnya
tidak ada alasan bagi Anda yang berpuasa untuk mengalami kekeringan di
rongga mulut.
3. Biasakan memperbanyak minum air putih pada saat sahur dan berbuka
puasa. Karena air putih adalah komponen utama dari air liur yang
berfungsi untuk menyimpan mineral-mineral yang diperlukan gigi,
sekaligus membersihkan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.
Air juga dapat mengandung fluoride yang dapat menjaga kelembaban
gusi dan memperkuat enamel gigi. Hindari minuman yg mengandung soda dan
kafein karena selain tidak baik untuk kesehatan tubuh karena
menyebabkan dehidrasi, juga dapat merusak dan membuat gigi tidak putih
lagi.
4. Perbanyak makanan kaya akan serat, seperti buah dan sayuran saat
sahur dan berbuka puasa. Kandungan vitamin dan mineral dalam buah dan
sayuran dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut terutama saat
berpuasa.
5. Kurangi kebiasaan merokok, karena dapat meningkatkan risiko
kerusakan gigi dan gangguan mulut lainnya, seperti gigi menguning, dan
pastinya kekeringan rongga mulut.
6. Rutin mengunjungi dokter gigi untuk mendapatkan pemeriksaan gigi
dan mulut secara berkala, minimal 6 bulan sekali, terutama sebelum
menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Karena bila ditemukan gangguan
pada mulut, masalah bau mulut akan berlanjut meskipun Anda sudah
menyikat gigi. Berkumur dengan obat kumur antiseptik sebenarnya tidak
dianjurkan untuk menjadi rutinitas, karena dapat membunuh
bakteri-bakteri berguna yang terdapat dalam mulut.
Semoga kiat-kiat di atas dapat berguna untuk meningkatkan rasa
percaya diri Anda dalam berinteraksi dengan orang-orang sekitar meski
sedang berpuasa. Selamat mencoba!