Yasin Salah Cetak Ditemukan di Subulussalam
SUBULUSSALAM – Buku surat Yasin
salah cetak ditemukan di Kota Subulussalam. Kesalahan cetak itu tertera
pada ayat 53 dalam surat Yasin yang diterbitkan Cahaya Mulia Surabaya.
”Ini sangat fatal karena menyangkut ayat Alquran. Jadi harus segera ditarik oleh penerbitnya,” kata Ustaz Haji Qaharuddin Kombih, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam kepada Serambi, Selasa (4/12) kemarin di kantornya.
Ustaz Qaharuddin yang juga pimpina Dayah Hidayatullah Kota Subulussalam mengatakan, penemuan surat yasin salah cetak tersebut bermula dari laporan masyarakat di Kecamatan Simpang Kiri lalu dan diteliti oleh MPU Kota Subulussalam.
Dalam ayat 53 surat Yasin yang berada pada halaman 33 itu, pada bagian bawah tertulis ‘Waakhizata’. Kata ini tidak memiliki makna. Seharusnya, ‘Waahidatan’ yang berarti satu. Terjadi kesalahan pada huruf Z yang seharusnya Dh dan huruf Kha yang sejatinya Ha.
Menurut Qaharuddin, dari semua isi buku surat Yasin yang diteliti oleh MPU Subulussalam, memang hanya satu ayat yang mengalami kesalahan cetak. Kendati begitu, kata Qaharuddin, hal tersebut tidak boleh terjadi lantaran dapat menghilangkan makna dari ayat yang dibaca.
Qaharuddin sendiri mengaku pihaknya telah berusaha melacak alamat penerbit buku surat Yasin salah cetak yang disusun Ahmad Fauzi pada tanggal 27 Februari 2007 tersebut, namun gagal. Karenanya, Qaharuddin berharap dengan adanya pemberitaan ini pihak penerbit dapat membaca dan menarik buku surat Yasin yang diduga kuat telah banyak beredar tersebut.
”Saya yakin di Subulussalam juga banyak yang beredar buku ini tapi karena masyarakat mungkin kurang jeli sehingga tidak terbaca. Kita berharap penerbitnya menarik karena surat Yasin ini merupakan surat Alquran yang paling sering dibaca oleh umat muslim,” ujar Qaharuddin.(kh)
”Ini sangat fatal karena menyangkut ayat Alquran. Jadi harus segera ditarik oleh penerbitnya,” kata Ustaz Haji Qaharuddin Kombih, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam kepada Serambi, Selasa (4/12) kemarin di kantornya.
Ustaz Qaharuddin yang juga pimpina Dayah Hidayatullah Kota Subulussalam mengatakan, penemuan surat yasin salah cetak tersebut bermula dari laporan masyarakat di Kecamatan Simpang Kiri lalu dan diteliti oleh MPU Kota Subulussalam.
Dalam ayat 53 surat Yasin yang berada pada halaman 33 itu, pada bagian bawah tertulis ‘Waakhizata’. Kata ini tidak memiliki makna. Seharusnya, ‘Waahidatan’ yang berarti satu. Terjadi kesalahan pada huruf Z yang seharusnya Dh dan huruf Kha yang sejatinya Ha.
Menurut Qaharuddin, dari semua isi buku surat Yasin yang diteliti oleh MPU Subulussalam, memang hanya satu ayat yang mengalami kesalahan cetak. Kendati begitu, kata Qaharuddin, hal tersebut tidak boleh terjadi lantaran dapat menghilangkan makna dari ayat yang dibaca.
Qaharuddin sendiri mengaku pihaknya telah berusaha melacak alamat penerbit buku surat Yasin salah cetak yang disusun Ahmad Fauzi pada tanggal 27 Februari 2007 tersebut, namun gagal. Karenanya, Qaharuddin berharap dengan adanya pemberitaan ini pihak penerbit dapat membaca dan menarik buku surat Yasin yang diduga kuat telah banyak beredar tersebut.
”Saya yakin di Subulussalam juga banyak yang beredar buku ini tapi karena masyarakat mungkin kurang jeli sehingga tidak terbaca. Kita berharap penerbitnya menarik karena surat Yasin ini merupakan surat Alquran yang paling sering dibaca oleh umat muslim,” ujar Qaharuddin.(kh)
Editor : bakri
0 Comments
Print this page