Home » » Berita Kota Subulussalam Tanggal 16 Mei 2012. Terbaru

Berita Kota Subulussalam Tanggal 16 Mei 2012. Terbaru

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Thursday, May 17, 2012 | Thursday, May 17, 2012

Kawanan Gajah Liar Resahkan Warga 
Sultan Daulat
 
SUBULUSSALAM - Setelah mereda hampir lima tahun, konflik antara gajah liar dengan manusia kembali terjadi di Kota Subulussalam. Puluhan hektare kebun masyarakat di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, dilaporkan rusak akibat diamuk hewan berbelalai itu sejak sebulan terakhir.

“Sudah hampir sebulan ini gajah masuk ke kebun warga dan puluhan hektar tanaman rusak,” kata Dewano, Kepala Desa Namo Buaya, kepada Serambi, Selasa (15/5).

Kades mengatakan, kawanan gajah yang diperkirakan mencapai delapan ekor ini  hampir setiap malam turun ke perkebunan masyarakat. Binatang dilindungi ini pun dikabarkan merusak puluhan hektare tanaman masyarakat mulai dari kelapa sawit, coklat, pisang, padi hingga merusak pondok petani.

Dewano menambahkan, aksi kawanan gajah liar ke desa yang dia pimpin tersebut biasanya terjadi pada malam sekitar pukul 22.00 WIB, dan baru keluar dari perkebunan masyarakat pada pagi hari.  “Kalau begini caranya, kami semakin menderita, kebun yang hampir panen tidak bisa lagi diharapkan karena dirusak gajah liar,” katanya.

Dewano mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemko Subulussalam termasuk data kebun warga yang rusak maupun pondok yang dirubuhkan sang gajah. Ia berharap instansi terkait yakni Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) turun tangan mengusir gajah tersebut agar masyarakat tidak resah dan dapat berusaha seperti semula.

Camat Sultan Daulat Baginda Nasution yang dihubungi secara terpisah mengaku sudah mendapat laporan dari warganya terkait aksi perusakan yang dilakukan oleh gajah liar. Baginda berharap intansi terkait yakni BKSD segera turun tangan sebelum menimbulkan korban jiwa. Datanya sudah kami terima, jadi masalah ini harus segera mendapat perhatian, kami minta BKSDA turun tangan,” tegas Baginda.

Berdasarkan catatan Serambi, aksi kawanan gajah liar pernah meresahkan masyarakat pada era 2002 hingga 2007. Kala itu, gajah bertanda punggung tersebut turun  ke real perkebunan dan pertanian masyarakat bahkan sampai ke perkampungan mulai dari Desa Singgersing, Darul Makmur, Lae Langge Sultan Daulat sampai ke Kecamatan Simpang Kiri dan Penanggalan.

Malah, gajah liar sempat menimbulkan korban jiwa seorang perempuan di Desa Lae Langge yang tewas diinjak saat sedang berada di kebun. Aksi gajah ini pun mereda pada tahun 2007 setelah adanya upaya penghalauan oleh BKSDA Singkil. Namun pada tahun 2008 dan 2009, kawanan gajah liar kembali turun ke perkampungan dan perkebunan di Desa Lae Langge, kecamatan Sultan Daulat.(kh)

Editor : bakri
 
 
 
 
 
Share this article :
Comments
0 Comments