Dinas Syari’at Islam Bina 180 Remaja Masjid
SUBULUSSALAM
- Sebanyak 180 remaja masjid se Kota Subulussalam mengikuti pembinaan
sejak Kamis (10/5) di aula Hotel Khairulsyah, Jalan Sultan Daulat, Kota
Subulussalam. Pembinaan yang berlangsung selama dua hari itu
dilaksanakan Dinas Syari’at Kota Subulussalam.
Ketua Panitia Pelaksana, Ruslan, Jum’at (11/5) mengatakan, peserta berasal dari 18 desa di lima kecamatan di Subulussalam. Masing-masing desa mengirimkan 10 remaja masjid. Acara tersebut diisi oleh empat pemateri yakni dua dari provinsi dan dua orang pemateri lokal.
Kadis Syari’at Islam Usni Basyaruddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebenarnya dalam Dana Alokasi Gampong (ADG) juga diplot dana untuk keagamaan termasuk bagi remaja masjid. Karenanya, para remaja masjid diharapkan mengetahui hal itu sehingga bila ada kegiatan di desa bisa melalui ADG. Usni juga berjanji ke depan, dinas yang dia pimpin itu akan menggelar acara pelatihan traning ESQ, dan akan membuat pekan remaja masjid Kota Subulussalam.(kh)
Ketua Panitia Pelaksana, Ruslan, Jum’at (11/5) mengatakan, peserta berasal dari 18 desa di lima kecamatan di Subulussalam. Masing-masing desa mengirimkan 10 remaja masjid. Acara tersebut diisi oleh empat pemateri yakni dua dari provinsi dan dua orang pemateri lokal.
Kadis Syari’at Islam Usni Basyaruddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebenarnya dalam Dana Alokasi Gampong (ADG) juga diplot dana untuk keagamaan termasuk bagi remaja masjid. Karenanya, para remaja masjid diharapkan mengetahui hal itu sehingga bila ada kegiatan di desa bisa melalui ADG. Usni juga berjanji ke depan, dinas yang dia pimpin itu akan menggelar acara pelatihan traning ESQ, dan akan membuat pekan remaja masjid Kota Subulussalam.(kh)
Editor : hasyim
Praktek Langsiran Picu Kelangkaan BBM
SUBULUSSALAM - Kelangkaan Bahan
Bakar Minyak (BBM) khususnya bensin hingga kini masih terus terjadi di
Kota Subulussalam bahkan dalam beberapa pekan terakhir kondisinya
semakin parah.Hal ini diduga maraknya penjualan bensin bersubsidi kepada
kendaraan langsiran atau kendaraan yang tankinya lebih besar.
Akibatnya, antrian panjang menjadi pemandangan sehari-hari di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Subulussalam.
Seperti yang terjadi pada Jum’at (11/5) kemarin, Serambi menemukan seorang pengendara sedang menyedot bensin dari tangki sepeda motornya untuk dipindahkan ke dalam jeriken persis di samping pagar SPBU Kecamatan Penanggalan. Aksi tersebut juga sempat dilihat petugas kepolisian dan menyuruh sang pengendara untuk pulang.
Saat ditanyai kemana bensin tersebut akan diangkut, sang pengendara yang tidak mau menyebutkan namanya itu hanya menjawab untuk Kecamatan Runding. Si pengendara itu terlihat ketakutan dan berjanji akan segera pulang karena aksinya kedapatan. “Pulangnya saya ini, karena sudah disuruh bapak itu tadi,” kata pria separuh baya itu seraya mengemasi empat buah jeriken.
Sementara di lokasi SPBU Penanggalan, terlihat ratusan kendaraan berbagai jenis harus mengantre untuk mendapatkan bensin bersubsidi. Beruntung, sekitar pukul 09.00 WIB, aparat kepolisian sektor Penanggalan yang dipimpin oleh Kapolsek turun mengawasi pengisian BBM di SPBU. Polisi pun tak segan-segan menyuruh pulang kendaraan yang mengisi berulang-ulang. Beberapa pengandara mengaku sudah berjam-jam mengantre di SPBU sehingga terlambat bekerja.
Selama 10 bulan belakangan ini warga Subulussalam selalu mengeluhkan SPBU setempat yang acapkali kehabisan stok BBM. Di sisi lain, para pengecer justru bertebaran di sekitar SPBU. Sehingga masyarakat terpaksa membeli dari kios pengecer meskipun harganya lebih tinggi. Pasalnya, premium sangat diperlukan warga untuk beraktivitas sehari-hari. Pantauan di lapangan, manisnya bisnis bensin membuat warga berbondong-bondong membuka kios eceran.
Sejumlah sumber menginformasikan, selama ini praktek langsiran bensin dari SPBU marak di lakukan oleh pengendara baik mobil maupun sepmor bertangki besar. Aksi ini dilakukan dengan cara mengantri membeli BBM subsidi di SPBU hingga tankinya penuh. Setelah itu, mobil atau sepmor keluar dari lokasi SPBU, kemudian BBM nya disedot dengan selang ke jeriken.
Selanjutnya, kendaraan terkait kembali lagi ke SPBU untuk mengantri BBM yang nantinya akan disedot lagi. “Kondisi itulah yang terjadi selama ini dan berulang-ulang. Jadi wajarlah kalau BBM sering kosong di SPBU sementara di kios-kios pengecer justru membludak,” kata sumber.(kh)
Akibatnya, antrian panjang menjadi pemandangan sehari-hari di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Subulussalam.
Seperti yang terjadi pada Jum’at (11/5) kemarin, Serambi menemukan seorang pengendara sedang menyedot bensin dari tangki sepeda motornya untuk dipindahkan ke dalam jeriken persis di samping pagar SPBU Kecamatan Penanggalan. Aksi tersebut juga sempat dilihat petugas kepolisian dan menyuruh sang pengendara untuk pulang.
Saat ditanyai kemana bensin tersebut akan diangkut, sang pengendara yang tidak mau menyebutkan namanya itu hanya menjawab untuk Kecamatan Runding. Si pengendara itu terlihat ketakutan dan berjanji akan segera pulang karena aksinya kedapatan. “Pulangnya saya ini, karena sudah disuruh bapak itu tadi,” kata pria separuh baya itu seraya mengemasi empat buah jeriken.
Sementara di lokasi SPBU Penanggalan, terlihat ratusan kendaraan berbagai jenis harus mengantre untuk mendapatkan bensin bersubsidi. Beruntung, sekitar pukul 09.00 WIB, aparat kepolisian sektor Penanggalan yang dipimpin oleh Kapolsek turun mengawasi pengisian BBM di SPBU. Polisi pun tak segan-segan menyuruh pulang kendaraan yang mengisi berulang-ulang. Beberapa pengandara mengaku sudah berjam-jam mengantre di SPBU sehingga terlambat bekerja.
Selama 10 bulan belakangan ini warga Subulussalam selalu mengeluhkan SPBU setempat yang acapkali kehabisan stok BBM. Di sisi lain, para pengecer justru bertebaran di sekitar SPBU. Sehingga masyarakat terpaksa membeli dari kios pengecer meskipun harganya lebih tinggi. Pasalnya, premium sangat diperlukan warga untuk beraktivitas sehari-hari. Pantauan di lapangan, manisnya bisnis bensin membuat warga berbondong-bondong membuka kios eceran.
Sejumlah sumber menginformasikan, selama ini praktek langsiran bensin dari SPBU marak di lakukan oleh pengendara baik mobil maupun sepmor bertangki besar. Aksi ini dilakukan dengan cara mengantri membeli BBM subsidi di SPBU hingga tankinya penuh. Setelah itu, mobil atau sepmor keluar dari lokasi SPBU, kemudian BBM nya disedot dengan selang ke jeriken.
Selanjutnya, kendaraan terkait kembali lagi ke SPBU untuk mengantri BBM yang nantinya akan disedot lagi. “Kondisi itulah yang terjadi selama ini dan berulang-ulang. Jadi wajarlah kalau BBM sering kosong di SPBU sementara di kios-kios pengecer justru membludak,” kata sumber.(kh)
Editor : hasyim