* Tak Lulus Verifikasi CPNS
- Belasan tenaga honorer kategori 1 (K1) di Kota , Kamis (12/4) petang kemarin mendatangi Gedung DPRK setempat di Jalan Pertemuan, Subulussalam. Kedatangan para honorer tersebut untuk mengadukan nasib mereka yang tidak tercantum dalam pengumuman kelulusan CPNS dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Honorer yang berprofesi sebagai guru di sejumlah sekolah itu diterima Ketua Komisi D Ansari Idrus Sambo, Ketua Komisi A Syarifuddin Padang serta Ketua dan sekretaris Komisi B Syarifuddin dan Netap Ginting. Pertemuan yang dimulai pukul 15.00 WIB itu turut dihadiri Sekdako Damhuri, Kabag Kepegawaian Gembira Bancin dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) M Musjoko Isneini Lembeng.
Ketua Komisi D DPRK Subulussalam, Ansari Idrus Sambo yang mengawali dialog mengaku sangat terenyuh atas apa yang menimpa para honorer akibat tidak lulus verifikasi. Namun Ansari mengatakan, ketidaklulusan tersebut bukan wewenang Pemko Subulussalam. Sebab sebagai pemerintah daerah mulai dari wali kota, sekda maupun anggota dewan tidak pernah berniat untuk menghalang-halangi para honorer untuk lulus dalam verifikasi.
Karenanya, Ansari berharap agar Pemko melalui sekdako dapat mencarikan solusi terhadap nasib para honorer.
Isak tangis
Sementara Ervina Cibro, guru honorer di SD Negeri 1 Penanggalan dengan isak tangis mengaku sudah mengabdi menjadi guru honor sejak tahun 2003 silam meskipun SK-nya baru keluar pada tahun 2004. ketika ada kesempatan masuk data base, Ervina mengaku melengkapi segala persyaratan administrasi.
Ervina pun memastikan semua persyaratan yang dilampirkan seperti SK pengangkatan, absen atau daftar hadir asli serta laporan bulanan sesuai dengan mekanisme yang diajukan BKN. Namun, katanya, saat pengumuman nama Ervina tidak tercantum. “Semua kelengkapan persyaratan kami penuhi tapi kenapa saya tidak lulus,” kata Ervina terbata-bata.
Senada dengan itu disampaikan Selohna Bancin guru SDN 1 Penanggalan. Lagi-lagi, air mata mewarnai kata demi kata yang terucap dari guru honorer ini. Selohna bahkan menyatakan mereka para honorer tidak bisa berkumpul dengan keluarga untuk merayakan suasana meugang tahun lalu antaran harus mengurus administrasi yang diminta untuk persyaratan lulus verifikasi.
Tetapi, kata Selohna, saat pengumuman nama mereka justru tidak tercantum. Karenanya, ia berharap agar anggota dewan dan pemko Subulussalam memperjuangkan nasib mereka agar bisa lulus pada kategori I.(kh)
* penjelasan sekdako
Akan Diusulkan Kembali
MENYIKAPI pengaduan para honorer, Sekdako Damhuri menyatakan pihaknya siap memperjuangkan ke pusat. Dikatakan, jika memang telah memenuhi persyaratan, 27 honorer yang tidak lulus verifikasi akan diusulkan kembali ke Menpan dalam waktu dekat.
Damhuri sendiri mengatakan, verifikasi tenaga honorer dilakukan oleh tim pusat yang terdiri dari BKPP, BKN dan Inspektorat. Sementara Pemko tidak pernah menghalangi kelulusan para honorer malah berharap agar semua bisa lulus.
Terhadap kondisi tersebut, Damhuri berjanji dalam waktu dekat 27 nama honorer kembali diajukan ke Menpan di Jakarta. Untuk mengawal proses tersebut, Damhuri bahkan akan menggandeng Ketua Komisi D DPRK termasuk Ketua PGRI Musjoko Isneini guna membuktikan bahwa pemerintah serius memperjuangkan para honorer.
“Nama honorer yang tidak lulus ini kita ajukan kembali, nanti ketua PGRI juga ikut biar jelas bahwa pemerintah sangat serius memperjuangkan,” pungkas Damhuri.(kh)
Editor : hasyim