Home » » Berita Kota Subulussalam Tanggal 29 Februari 2012. Terbaru

Berita Kota Subulussalam Tanggal 29 Februari 2012. Terbaru

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Thursday, March 01, 2012 | Thursday, March 01, 2012

 Hujan Deras Landa Subulussalam
==============================
SUBULUSSALAM - Hujan deras, petir menyambar dan angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya, Selasa (28/2) petang. Sejumlah pohon bertumbangan dan menimpa bahkan memutus kabel listrik dan kabel telepon.

Pantauan Serambi di lapangan, sebuah pohon pinang di Jalan Pendidikan patah dan menimpa atap sekolah di sana. Selain itu, pohon pinang tersebut juga memutus kabel listrik yang membentang di bawahnya. Sementara di Jalan Malikussaleh sejumlah kabel telepn putus akibat diterapa angin kencang.

Pohon tumbang akibat diterpa angin kencang juga dikabarkan terjadi di Desa suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri dan di Kecamatan Penanggalan. Namun pohon tumbang tersebut tidak sampai merusak rumah atau fasilitas lainnya karena bukan di kawasan pemukiman penduduk.

“Di Suka Makmur dan Jontor ada pohon tumbang tapi tidak menimpa rumah karena jauh dari pemukiman,” kata Dian, salah seorang warga Subulussalam.

Sementara beberapa rumah warga di jalan T Nyak Adam Kamil terendam air luapan akibat buruknya drainase di kawasan itu. Warga yang bermukim di depan Terminal Terpadu Subulussalam mengeluhkan tidak adanya perhatian serius dari pemerintah terkait air luapan yang selalu menggenangi rumah mereka. Padahal menurut warga kondisi tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Seperti disampaikan Ummi Raudah yang mengibaratkan halaman depan rumahnya bagai danau karena selalu tergenang saat hujan turun. Karenanya warga meminta Pemko Subulussalam melalui instansi terkait dapat mengatasi masalah tersebut.

Untuk menghindari genangan air warga di sana terpaksa berinisiatif membuat lantai teras rumah hingga ketinggian 40-60 centimeter. “Sebenarnya dulu ada tempat pembuangan air (saluran-red) tapi sekarang sudah berubah fungsi karena dibangun gedung jadi efeknya rumah kami selalu tergenang air,” keluh warga.(kh)

Editor : bakri
 Baca Korannya di Bawah :
 
============================================
 Disdik Minta Aset Sekolah Dijaga
============================================
SUBULUSSALAM - Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Subulussalam, Asmial SPd MPd meminta para kepala sekolah agar betul-betul menerapkan manajemen berbasis sekolah, sehingga aset sekolah yang ada dapat terjaga keselamatannya.

“Tata tertib sekolah agar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga semua saling menjaga bukan justru merusak,” ujar Asmial saat menghadiri silaturahmi Pengurus OSIS SMA/MA/SMK se-Kota Subulussalam dengan Wali Kota, Senin (27/2) lalu di SMAN 1 Simpang Kiri.

Mantan kepala SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Simpang Kiri ini mengulangi, semua pihak harus lebih proaktif memelihara sarana dan prasarana  sekolah.

Di sisi lain, Asmial berjanji pihaknya akan kembali mengkaji pemerataan guru ke daerah di Subulussalam. Dikatakan, jumlah guru tingkat menengah memang masih kurang sedangkan tingkat SD justru berlebih. Asmial sendiri mengakui adanya kesulitan dalam melakukan pemerataan guru karena satu dan lain hal namun pihaknya tetap berupaya untuk melakukan hal tersebut.(kh)

Editor : bakri
 
Baca Korannya di Bawah :
 
  =================================
Aktivis Desak Wali Kota Stop Izin HGU di 
Pasir Belo
=============================================================
SUBULUSSALAM -  Pemerintah Kota Subulussalam diingatkan untuk menghentikan proses perizinan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan perkebunan PT Indo Sawit Perkasa (ISP) di Desa Pasir Belo, Kecamatan Sultan Daulat karena areal tersebut masuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Desakan itu disampaikan Suparta, aktivis LSM Wanagreen dalam surat elektronik yang dikirim kepada Serambi, Selasa (28/2).

Menurut Suparta, sebagian wilayah Desa Pasir Belo dan Bawan, Kecamatan Sultan Daulat merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dan hutan lindung yang wajib di jaga dan lestarikan bukannya dirambah oleh perusahaan luar untuk kepentingan segelintir orang.

KEL , kata Suparta, telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Karena itu, Suparta meminta Pemerintah Kota Subulussalam meninjau ulang permohonan izin lokasi perkebunan oleh PT ISP seluas 1700 hektar karena akan merusakan hutan lindung dan KEL.

Lebih jauh dikatakan, pemberian izin HGU kepada investor selama ini telah terbukti menimbulkan konflik horizontal yang berkepanjangan dan sangat merugikan masyarakat. Yang menjadi korban, kata Suparta tidak lain masyarakat sekitar HGU lantaran tidak mendapat keuntungan apapun dari perusahaan terkait.

Malah, lanjut Suparta, yang terjadi justru tindakan perusahaan menyerobot tanah warga yang telah lama mendiami kawasan setempat. Disisi lain, Suparta menyoroti maraknya aksi jual beli tanah Negara untuk lahan perkebunan kepada para cukong tanah dari luar Subulussalam.(kh)

Editor : bakri
 
Baca Korannya di Bawah :
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan