SERAMBI/KHALIDIN
Sesosok
mayat pria tanpa identitas yang telah membusuk ditemukan terdampar di
pasir Sungai Souraya, Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan Daulat, Kota
Subulussalam, Kamis (8/3/2012) siang
================================
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Souraya
================================
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM –
Sesosok mayat pria tanpa identitas yang telah membusuk ditemukan
terdampar di pasir Sungai Souraya, Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan
Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (8/3/2012) siang. Saat ditemukan warga
setempat, kondisi mayat pria ini sudah dalam kondisi telungkup dengan
kondisi membusuk.
Sapri Tinambunan , warga di sekitar lokasi ditemukannya mayat tersebut, kepada Serambinews.com mengatakan, mayat tanpa identitas tersebut ditemukan pertama kali oleh Raja (30) warga Desa Jabi-Jabi sekitar pukul 13.00 wib. Saat itu Raja dikabarkan hendak menyuci sepeda motornya di pasir sungai. Saat ditemukan, mayat tersebut hanya mengenakan baju kaos lengan panjang bergaris tanpa celana. Raja pun langsung melaporkan kepada warga sekitar dan perangkat desa selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian setempat.
Penemuan mayat pria ini menggegerkan warga sekitar yang hendak melihat langsung dari dekat. Namun warga sekitar tidak ada yang mengenali korban dan tidak ada anggota keluarga yang hilang. Mayat pria ini diduga terbawa arus sungai souraya yang hulunya ada di Kutacane, Aceh Tenggara itu. Selanjutnya, mayat pria tanpa identitas ini dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam untuk divisum. (*)
Sapri Tinambunan , warga di sekitar lokasi ditemukannya mayat tersebut, kepada Serambinews.com mengatakan, mayat tanpa identitas tersebut ditemukan pertama kali oleh Raja (30) warga Desa Jabi-Jabi sekitar pukul 13.00 wib. Saat itu Raja dikabarkan hendak menyuci sepeda motornya di pasir sungai. Saat ditemukan, mayat tersebut hanya mengenakan baju kaos lengan panjang bergaris tanpa celana. Raja pun langsung melaporkan kepada warga sekitar dan perangkat desa selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian setempat.
Penemuan mayat pria ini menggegerkan warga sekitar yang hendak melihat langsung dari dekat. Namun warga sekitar tidak ada yang mengenali korban dan tidak ada anggota keluarga yang hilang. Mayat pria ini diduga terbawa arus sungai souraya yang hulunya ada di Kutacane, Aceh Tenggara itu. Selanjutnya, mayat pria tanpa identitas ini dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam untuk divisum. (*)
Editor : arif
=============================================
Mayat di Sungai Souraya, Ternyata Apran Simajuntak
====================================================
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Mayat yang ditemukan mengapung di Sungai (Lae) Souraya, Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (8/3/2012) siang ternyata bernama Apran Simajuntak (23) penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara yang terseret arus sungai Alas, Selasa (6/3/2012) lalu.
Demikian disampaikan, Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Sultan Daulat, Iptu Aries Diego Kakori di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam
Menurut Kapolsek Iptu Aries mayat tersebut bernama Apran Simajuntak (23) penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara yang terseret arus sungai Alas, Selasa (6/3) lalu sekitar pukul 15.00 wib di Desa Muara Situlen. Hal itu berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Kapolsek Babul Makmur, Aceh Tenggara, Ipda Zul Effendi yang sebelumnya meminta bantuan pencarian jenazah yang diperkirakan hanyut ke Sultan Daulat.
Karenanya, saat ada kabar penemuan mayat, Kapolsek Sultan Daulat Iptu Aries Diego Kakori didampingi Camat Sultan Daulat Baginda Nasution langsung turun ke lokasi.
Di lokasi, petugas kepolisian dengan dibantu relawan dan warga setempat mengevakuasi jenazah korban dari sungai dan di bawa ke RSIA Kota Subulussalam. Temuan tersebut langsung dikoordinasikan dengan kepolisian Aceh Tenggara. Salah satu cirri-cirinya menurut Kapolsek Diego adalah baju kaos lengan panjang bergaris yang masih tersisa di jasat korban. Cirri-ciri lain yakni alat kelamin korban yang tidak khitan.”Atas ciri-ciri ini dipastikan kalau mayat adalah korban tenggelam dari Kutacane,” tandas Iptu Aries seraya menambahkan jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara. (**)
Demikian disampaikan, Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Sultan Daulat, Iptu Aries Diego Kakori di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam
Menurut Kapolsek Iptu Aries mayat tersebut bernama Apran Simajuntak (23) penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara yang terseret arus sungai Alas, Selasa (6/3) lalu sekitar pukul 15.00 wib di Desa Muara Situlen. Hal itu berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Kapolsek Babul Makmur, Aceh Tenggara, Ipda Zul Effendi yang sebelumnya meminta bantuan pencarian jenazah yang diperkirakan hanyut ke Sultan Daulat.
Karenanya, saat ada kabar penemuan mayat, Kapolsek Sultan Daulat Iptu Aries Diego Kakori didampingi Camat Sultan Daulat Baginda Nasution langsung turun ke lokasi.
Di lokasi, petugas kepolisian dengan dibantu relawan dan warga setempat mengevakuasi jenazah korban dari sungai dan di bawa ke RSIA Kota Subulussalam. Temuan tersebut langsung dikoordinasikan dengan kepolisian Aceh Tenggara. Salah satu cirri-cirinya menurut Kapolsek Diego adalah baju kaos lengan panjang bergaris yang masih tersisa di jasat korban. Cirri-ciri lain yakni alat kelamin korban yang tidak khitan.”Atas ciri-ciri ini dipastikan kalau mayat adalah korban tenggelam dari Kutacane,” tandas Iptu Aries seraya menambahkan jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara. (**)
Editor : arif
=======================================
Banjir Genangi Jalan Nyak Adam Kamil
====================================================
SUBULUSSALAM - Puluhan meter ruas
jalan T Nyak Adam Kamil tepatnya depan Terminal Terpadu Subulussalam
digenangi banjir luapan setinggi 30-35 centimeter menyusul hujan deras
yang mengguyur Kota Subulussalam Rabu (7/3) lalu.
Menurut sejumlah warga, genangan air yang terdapat di jalan tersebut karena drainase terssumbat. Kedalaman air bisa semakin parah manakala hujan makin deras dengan waktu yang lama. Kondisi yang cukup memeriskan itu sudah berlangsung lama bahkan warga sudah sering mengeluhkan kondisi ini.namun tak pernah mendapat respon dari pemerintah setempat.
“Kami sudah bosan karena sudah berulangkali disampaikan tapi tidak ada perhatian dari pemerintah,” kata Ummi Raudah, warga sekitar Jalan T.Nyak Adam Kamil.
Menurut Ummi, mereka sangat terganggu akibat genangan air yang setiap hujan turun melanda. Pasalnya, air tidak hanya menggenangi halaman namun tak jarang masuk ke rumah. Ummi mengaku saat ini air memang tidak masuk ke rumah karena rata-rata warga di sana meambah timbunan teras sehingga air tergenang di jalan bagai kolam renang.
“Sekarang jalan yang sudah seperti kolam karena kami sudah meninggikan teras rumah jadi air mengumpul di jalan,” cetus Ummi seraya menambahkan sebelumnya sebenarnya ada saluran pembuangan namun kini sudah beralih fungsi dan dibangun rumah.
Kondisi serupa juga menimpa rumah warga di sekitar Tugu Simpang Runding yang saban hujan terendam banjir hingga sepinggang. anjir yang melanda beberapa kawasan di Ibu Kota Subulussalam itu dipastikan akibat buruknya drainase. Kondisi ini sudah sering disorot namun belum ada upaya dari pihak terkait untuk memperbaikinya.
Warga pun mengharapkan agar dinas Pekerjaan umum setempat segera bertindak untuk memperbaiki saluran drainase di sekitar ibu Kota Subulussalam agar rumah mereka tidak terkena banjir lagi.(kh)
Menurut sejumlah warga, genangan air yang terdapat di jalan tersebut karena drainase terssumbat. Kedalaman air bisa semakin parah manakala hujan makin deras dengan waktu yang lama. Kondisi yang cukup memeriskan itu sudah berlangsung lama bahkan warga sudah sering mengeluhkan kondisi ini.namun tak pernah mendapat respon dari pemerintah setempat.
“Kami sudah bosan karena sudah berulangkali disampaikan tapi tidak ada perhatian dari pemerintah,” kata Ummi Raudah, warga sekitar Jalan T.Nyak Adam Kamil.
Menurut Ummi, mereka sangat terganggu akibat genangan air yang setiap hujan turun melanda. Pasalnya, air tidak hanya menggenangi halaman namun tak jarang masuk ke rumah. Ummi mengaku saat ini air memang tidak masuk ke rumah karena rata-rata warga di sana meambah timbunan teras sehingga air tergenang di jalan bagai kolam renang.
“Sekarang jalan yang sudah seperti kolam karena kami sudah meninggikan teras rumah jadi air mengumpul di jalan,” cetus Ummi seraya menambahkan sebelumnya sebenarnya ada saluran pembuangan namun kini sudah beralih fungsi dan dibangun rumah.
Kondisi serupa juga menimpa rumah warga di sekitar Tugu Simpang Runding yang saban hujan terendam banjir hingga sepinggang. anjir yang melanda beberapa kawasan di Ibu Kota Subulussalam itu dipastikan akibat buruknya drainase. Kondisi ini sudah sering disorot namun belum ada upaya dari pihak terkait untuk memperbaikinya.
Warga pun mengharapkan agar dinas Pekerjaan umum setempat segera bertindak untuk memperbaiki saluran drainase di sekitar ibu Kota Subulussalam agar rumah mereka tidak terkena banjir lagi.(kh)
Editor : bakri
Baca Koranya di Bawah : Klik Serambi Indonesia
==========================
GEMPAR Desak Pemerintah Tertibkan HGU di Subulussalam
=====================================
Banda Aceh-
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat
(GEMPAR) Subulussalam menggelar aksi di bundaran Simpang Lima, Banda
Aceh, hari ini (9/3). Menuntut Pemerintah Kota Subulussalam menertibkan
izin HGU yang ada di Kabupaten tersebut.
Koordinatori aksi, R Kamba Kombih dalam
orasinya meminta kepada Walikota supaya menyetop izin lokasi dan izin
HGU (Hak Guna Usaha) yang ada diwilayah Kota Subulussalam. Aksi ini
dimulai jam 10:30 WIB dan berjalan damai, selain berorasi mereka juga
membawa atribut aksi berupa spanduk yang bertuliskan `stop izin HGU`,
`copot camat Runding`.
“Pemkot Subulussalam harus menghentikan
izin HGU, dan harus mencopot Plt Camat Runding karena dia adalah
terdakwa dalam kasus pengancaman terhadap aktivis LSM KMAS kota
Subulussalam,” teriak R Kamba Kombih.
Dalam aksi dibawah terik matahari itu,
GEMPAR juga menyoroti Pemerintahan kota Subulussalam yang selama ini
selalu menempatkan posisi seorang pejabat secara keliru, yang terkesan
sarat kepentingan penguasa serta mengabaikan pelayanan publik.
Kepada Pemerintah Aceh, Gempar meminta
agar tidak lagi mengeluarkan izin-izin HGU di Kota Subulussalam serta
mendesak Walikota Subulussalam supaya segera mencopot Plt Camat Runding,
Abdul Malik, karena masih tersangkut kasus pengancaman terhadap aktivis
LSM KMAS Kota Subulussalam.
“Kami akan terus melakukan aksi serupa hingga Pemkot Subulussalam mendengarnya,” ungkap R Kamba Kombih. (IK)
Baca Koranya di Bawah : Klik Serambi Indonesia