SUBULUSSALAM - Hingga hari ketiga, relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Subulussalam masih melanjutkan upaya pencarian korban tenggelam di Sungai Souraya, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam. “Saya masih di lokasi. Kami akan terus mencari korban hingga ditemukan,” kata Bakhtiar HS kepada Prohaba, Senin (27/6).
Ketua PMI Subulussalam itu mengatakan, di lokasi hanya tinggal tinggal pihak keluarga korban dan relawan PMI yang eksis mencari. PMI, kata Bakhtiar, terus menerjunkan relawannya siang dan malam, hingga tenggelam.
Menurut Bakhtiar, pencarian sudah dilaksanakan hingga ke Lentong, Kecamatan Kuta Baharu, Aceh Singkil. Bahkan, malam hari, pihaknya juga menyisir sungai menggunakan peralatan senter dan perahu karet.
Selain itu, PMI juga mengguncang sungai menggunakan perahu di seputaran Runding, untuk mencari korban tenggelam. Tindakan itu diambil karena terbatasnya peralatan dimiliki. Namun, hingga tiga hari berlalu, tidak ada tanda-tanda korban mengambang.
Padahal, upaya pencarian dengan menelusuri setiap sudut tebing sungai dari mulai lokasi kejadian hingga belasan kilometer ke hilir. Seperti diberitakan, Saiman hilang tebnggelam sekira pukul 13.00 WIB, Sabtu (25/6), di daerah perkampungan Tualang Baru (Genting). Saat itu, korban mengemudikan perahu motor. Dalam bahasa setempat, armada itu disebut Robin.
Usai mengantar penumpang, Saiman dikabarkan menelepon istrinya di rumah dengan handphone. “Menurut informasi dalam telepon, korban mengaku sakit dan pening. Tapi pas dijawab istrinya agar istirahat, langsung tidak ada jawaban. Sayangnya, yang melihat kejadian sebenarnya hanya anak-anak, sehingga tidak begitu jelas,” kata Jaddam Basri, warga setempat.(kh)
Ketua PMI Subulussalam itu mengatakan, di lokasi hanya tinggal tinggal pihak keluarga korban dan relawan PMI yang eksis mencari. PMI, kata Bakhtiar, terus menerjunkan relawannya siang dan malam, hingga tenggelam.
Menurut Bakhtiar, pencarian sudah dilaksanakan hingga ke Lentong, Kecamatan Kuta Baharu, Aceh Singkil. Bahkan, malam hari, pihaknya juga menyisir sungai menggunakan peralatan senter dan perahu karet.
Selain itu, PMI juga mengguncang sungai menggunakan perahu di seputaran Runding, untuk mencari korban tenggelam. Tindakan itu diambil karena terbatasnya peralatan dimiliki. Namun, hingga tiga hari berlalu, tidak ada tanda-tanda korban mengambang.
Padahal, upaya pencarian dengan menelusuri setiap sudut tebing sungai dari mulai lokasi kejadian hingga belasan kilometer ke hilir. Seperti diberitakan, Saiman hilang tebnggelam sekira pukul 13.00 WIB, Sabtu (25/6), di daerah perkampungan Tualang Baru (Genting). Saat itu, korban mengemudikan perahu motor. Dalam bahasa setempat, armada itu disebut Robin.
Usai mengantar penumpang, Saiman dikabarkan menelepon istrinya di rumah dengan handphone. “Menurut informasi dalam telepon, korban mengaku sakit dan pening. Tapi pas dijawab istrinya agar istirahat, langsung tidak ada jawaban. Sayangnya, yang melihat kejadian sebenarnya hanya anak-anak, sehingga tidak begitu jelas,” kata Jaddam Basri, warga setempat.(kh)