DEPOK – Pernyataan Capres nomor urut sati Prabowo disebuah stasiun
televisi luar negeri yakni BBC menjadi sorotan tajam para pengamat
politik. Pasalnya, pernyataan. Terkait kemenangannya mengalahkan Jokowi
dalam pertarungan Pilres 2014 sebelum adanya keputusan dari KPU dinilai
dapat memicu konflik ditingkat bawah.
Bahkan sikap mantan petinggi TNI tersebut inkonsistensi sekaligus
kontroversial sebagai seorang politikus. Pengamat Politik, Universitas
Padjajaran, Firman Manan mengatakan, komentar Prabowo distasiun televisi
asing yang menyudutkan lawannya itu membuktikan inkonsistensinya
menjaga kondusifitas dan keamanan tidak terwujud. Apalagi, pernyataan
mantan Danjen Kopassus itu juga menjustifikasi pandangan akan
ketidakmampuannya mengendalikan emosi dalam mengelola dinamika politik
pertarungan pilpres. "Prabowo sebaiknya menahan diri dan konsisten
dengan pernyataannya untuk menjaga ketenangan selama menunggu pengumuman
resmi hasil pilpres. Jangan malah memperkeruh suasana di televisi
asing. Ini yang membuktikan jiwa politiknya tidak legowo atau
inkosistensi," katanya kepada INDOPOS, saat dihubungi, kemarin (12/7).
Lebih lanjut, Firman menjelaskan, pernyataan seperti yang dilontarkan
Prabowo itu sangat kontraproduktif terhadap upaya menciptakan ketenangan
di level akar rumput. Selain itu penilaian terhadap lembaga survei
sebagai lembaga komersial, partisan dan bagian dari desain besar
memanipulasi persepsi masyarakat yang ingin mengetahui hasil perolehan
suara. "Kalau memang tidak sepakat menjaga keamanan, kenapa harus
dikeluarkan pernyataan menahan kelompok bawah agar tidak bergejolak.
Harusnya sebagai politikus itu dipahami, bukan memanaskan situasi,"
ungkapnya.
Menurutnya, pernyataan kemenangan dari lawannya itu dengan berdasar
hasil perhitungan cepat melalui lembaga survei dari rekam jejak yang
tidak terbukti benar dan tak bisa dipertanggungjawabkan secara
metodologi dan integritas dlm melakukan aktivitas survei dan hitung
cepat menjadi rancu. Untuk itu pula, Firman meminta, kedua capres
tersebut untuk bisa menahan diri dan tidak berkomentar apapun yang dapat
menimbulkan gesekan ditengah pendukung pada tingkat bawah. Sebab, jika
itu tetap dilakukan tak menutup kemungkinan bentrokan fisik akan
terjadi. "Harus bisa menahan diri dan jangan saling klaim dengan hasil
real count yang belum tentu benar hasilnya itu. Tunggu saja hasil dari
KPU itu yang paling sah," pungkasnya.(cok)