SUBULUSSALAM - Suprida terpilih sebagai Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Subulussalam mengantikan Teungku Nurdin Bin Ramli. Sementara Ketua KPA Wilayah Aceh Singkil sudah hampir dua bulan kosong karena ketua dan sekretaris DPW Partai Aceh (DPW PA) Aceh diberhentikan karena dianggap melanggar ketentuan dan tidak menerima keputusan Dewan Pimpinan Aceh (DPA) PA.
Juru Bicara KPA Subulussalam, Henri Al Fasha, kemarin, mengatakan pengangkatan Suprida berdasarkan SK No: 026/KPA/VII/2011 tanggal 11 Juli 2011 yang ditandatangani ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf. “Pengurus KPA Subulussalam dengan Singkil yang tadinya digabung dalam satu wilayah sekarang sudah dipisah. Untuk Subulussalam terpilih Suprida sebagai ketua,” kata Henri.
Tujuan penggantian Ketua KPA, sebutnya, sebagai penyegaran dan regenerasi, serta penguatan organisasi. Pengurus baru, lanjut Henri, akan meningkatkan hubungan dengan intansi lain di daerah ini. “Terima kasih kami sampaikan kepada ketua lama Tengku Nurdin atas pengabdianya selama ini,” sebutnya.
Sementara Makdan, tokoh KPA Aceh Singkil menyatakan, di daerahnya belum ada Ketua KPA baru. Dirinya pernah ditawarkan menjadi ketua KPA, namun ditolak karena ia telah diberhentikan dari ketua PA setempat. “Bagaimana saya mau terima menjadi Ketua KPA, dari ketua partai saya diberhentikan. Walau dua organisasi tersebut terpisah, namun tidak bisa dipungkiri masih ada keterikatan,” kata Makdan.(kh/c39)
http://aceh.tribunnews.com/news/view/61272/suprida-ketua-kpa-subulussalam
Juru Bicara KPA Subulussalam, Henri Al Fasha, kemarin, mengatakan pengangkatan Suprida berdasarkan SK No: 026/KPA/VII/2011 tanggal 11 Juli 2011 yang ditandatangani ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf. “Pengurus KPA Subulussalam dengan Singkil yang tadinya digabung dalam satu wilayah sekarang sudah dipisah. Untuk Subulussalam terpilih Suprida sebagai ketua,” kata Henri.
Tujuan penggantian Ketua KPA, sebutnya, sebagai penyegaran dan regenerasi, serta penguatan organisasi. Pengurus baru, lanjut Henri, akan meningkatkan hubungan dengan intansi lain di daerah ini. “Terima kasih kami sampaikan kepada ketua lama Tengku Nurdin atas pengabdianya selama ini,” sebutnya.
Sementara Makdan, tokoh KPA Aceh Singkil menyatakan, di daerahnya belum ada Ketua KPA baru. Dirinya pernah ditawarkan menjadi ketua KPA, namun ditolak karena ia telah diberhentikan dari ketua PA setempat. “Bagaimana saya mau terima menjadi Ketua KPA, dari ketua partai saya diberhentikan. Walau dua organisasi tersebut terpisah, namun tidak bisa dipungkiri masih ada keterikatan,” kata Makdan.(kh/c39)