Bank Aceh Subulussalam Butuh Gedung Baru Subulussalam

Kondisi ruang transaksi bagi nasabah di Kantor Bank Aceh Cabang Subulussalam yang sempit membuat nasabah tidak nyaman, bahkan sering tidak tertampung sehingga harus menunggu di luar kantor. Foto direkam Senin (25/7). SERAMBI/KHALIDIN

SUBULUSSALAM - Sejumlah nasabah menilai gedung operasional Bank Aceh Cabang Subulussalam saat ini sudah tidak layak lagi sehingga mendesak untuk dibangun baru. Pasalnya, meskipun sudah berstatus cabang selama hampir setahun, namun Bank Aceh Subulussalam masih menggunakan gedung ruko bekas kantor kas.

Seperti yang terjadi, Selasa (26/7) kemarin, ratusan siswa dari berbagai sekolah yang hendak mengambil uang bantuan anak yatim terpaksa menunggu di luar gedung Bank Aceh lantaran tidak tertampung. Kondisi ini telah berlangsung selama sepekan.

Sementara di dalam ruangan, puluhan nasabah berdesakan sehingga kursi yang tersedia tidak mampu menampung mereka. Sempitnya ruang operasional bank kebanggaan masyarakat Aceh kerap tidak mampu menampung para nasabahnya sehingga tak jarang harus menunggu di luar gedung.

Pimpinan Bank Aceh Cabang Subulussalam, Sajidin yang dikonfirmasi Serambi mengatakan fungsi pelayanan masih berjalan dengan baik meskipun adanya nasabah yang harus mengantre di luar gedung.

“Dalam pelayanan tidak ada kendala, semua berjalan dengan baik. Anak yatim juga dapat dilayani, karena ini juga kan tidak setiap hari tapi pada masa-masa tertentu saja,” ujar Sajidin.

Untuk gedung baru, Sajidin mengaku pihaknya menunggu selesainya proses pengadaan tanah yang dilakukan oleh Pemko Subulussalam. Jika tanah telah tersedia, pihaknya akan langsung mengusulkan pembangunan gedung baru. “Kalau ukurannya 30 X 70 pun sudah bisa, jadi kalau tanah sudah ada nanti bangunannya akan kita usul ke pusat,” tandas Sajidin.

Sementara Sekdako Subulussalam, Damhuri yang ditanyai menyangkut tanah lokasi Bank Aceh mengatakan pihaknya sedang mengupayakan. Semula, pengadaan tanah untuk pembangunan gedung Bank Aceh Cabang Subulussalam direncanakan tahun ini namun tidak dapat diwujudkan lantaran masalah dana. “Jadi kita upayakan tahun 2012 mendatang bisa direalisasikan,” tulis Sekdako dalam pesan singkatnya.(kh)

Koran Subulussalam