Menteri Ekonomi Palestina, Mohammed Mustafa, menyatakan bahwa otoritas penjajahan Israel menyatakan menolak pembangunan kapal pembangkit listrik milik Turki di lepas pantai Gaza, untuk memenuhi kebutuhan listrik penduduk Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resmi Menko Mohammed Mustafa pada Sabtu (29/11) malam mengatakan “Israel menolak usul untuk pembangunan pembangkit terapung di Jalur Gaza.”
Menurutnya, pemerintah Israel beralasan bahwa pemerintah Tel Aviv telah menambah pasokan listrik dari 5 jam menjadi 8 jam ke Jalur Gaza.
Perlu diketahui bahwa listrik di Jalur Gaza beroperasi dengan sistem rotasi, yaitu bekerja selama 6 jam di beberapa daerah dan kemudian dimatikan untuk mengalirkan 6 jam lainnya ke daerah lainnya.
Sebelumnya dalam agresi militer pada musim panas lalu, pesawat udara Israel menargetkan pembangkit satu-satunya di Jalur Gaza yang mengakibatkan padamnya listrik di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Tercatat pemerintah Israel hanya memasok 120 megawatt ke Jalur Gaza ditambah dengan pemerintah Mesir sebesar 32 MW, dari total kebutuhan sebesar 420-460 megawatt untuk menghidupi seluruh wilayah Jalur Gaza. (Rassd/Ram)
Note: Situs Web Asli