Aktivis
Himpunan Mahasiswa Islam berunjuk rasa dengan memblokir Jalan Raya
Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014) malam. Mereka menolak kenaikan
bahan bakar minyak yang baru dietapkan oleh Presiden Joko Widodo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, para netizen menyatakan sikapnya.
Sebagian mencibir kenaikan harga BBM bersubsidi yang dipandang
menyengsarakan rakyat. Cibiran tersebut diarahkan ke pemerintahan
Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Dalam waktu singkat, topik seputar kenaikan harga tersebut menjadi
trending topic di Twitter, termasuk hashtag atau tanda pagar (tagar)
#ShameOnYouJokowi dan #salamgigitjari. Kedua kata kunci ini berada di
urutan kedua dan ketiga. Urutan teratas adalah #BBMNaik.
"Malam ini sy dedikasikan untuk retweet #ShameOnYouJokowi. Rakyat
tidak boleh diam dg model pemimpin lalim seperti ini..
#ShameOnYouJokowi," ujar @DanilMujib.
"Ketika harga minyak dunia turun, pemerintah malah naikan BBM, maka
ini saatnya kita bilang #ShameOnYouJokowi," kicau @JoacquinAdam.
Netizen lainnya, Tata Suhendra, mempertanyakan komitmen Presiden Jokowi dalam melakukan perubahan.
"Kalian pilih dia untuk perubahan? Jadi jangan terkejut ketika dia melakukan perubahan #salamgigitjari," kicau @tatasuhendra.
"Brbgai kebijakan aneh mulai tidak ada kolom agama di KTP, moratorium
cpns, dll. Tapi naik hrg BBM yg bikin HEBOH. #SalamGigitJari," ujar
TZKarim.
Sebelumnya Presiden Jokowi bersama kabinetnya mengumumkan kenaikan
harga BBM bersubsidi. Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM
bersubsidi membuat harga BBM Premium menjadi Rp 8.500 dan Solar Rp
7.500.
Note: Situs Web Asli