Akhir akhir ini , Faksi Mujahidin ISIS telah menjadi pembicaraan di
mana-mana , termasuk banyak netters juga menanyakan apa dan bagaimana
sikap media eramuslim …
Menjadi ISIS’S Fansboy atau Anti ISIS…
Apalagi ketika ISIS telah menguasai wilayah sebagian wilayah Suriah
dan Irak kemudian mendeklarasikan kekhilafahan di wilayah itu. Seketika
saja berita itu segera menjadi topik terpanas , bahkan menjadi lubang
fitnah dan pro kontra di kalangan para Mujahidin maupun Muslim sedunia,
dari perdebatan para ulamanya, hingga kepada masyarakat umum, dan tidak
terlepas perdebatan itu hadir di bumi Indonesia ini, dari Presiden,
Menteri Agama, Kepolisian , bahkan sebagian tokoh agama dari berbagai
organisasi bersegera menentukan sikap penolakannya, dengan alasan agama
maupun alasan ketidak-sesuai paham ISIS dengan dasar Negara Pemerintahan
Republik Indonesia, yaitu Pancasila.
Banyak tulisan , video, wawancara bahkan dari kalangan Syeikhul Jihad
seperti Syekh Al Maqdissi, Syeikh Abu Qatadah, Syeikh Abu Bashir,
maupun Syeikh Aiman Al Jawahiri, dan beberapa ulama lainnya ikut
memberikan pendapat penolakannya atas kehadiran Khilafah Daulah Islam
ini.
Ditambah lagi dengan hadirnya alunan musik yang dikomandani oleh
Pihak Barat (tentunya AS sebagai motor penggiring opini dunia) ,
memberikan arahan kepada setiap negara negara yang dibawah pengaruhnya
untuk koor bersama untuk mencegah kehadiran ISIS karena dipandang sebuah
gerakan super ekstrimis dan menjual kekerasan, bahkan bukan saja
hadirnya milisi maupun simpatisannya yang dilarang , atributnya pun
dilarang juga penampakannya, bahkan penampakkan simbol simbol ISIS telah
dianggap sebagai sebuah bentuk kejahatan.
Bagaimana dengan kami melihat itu semua?
Kami memandang setiap perjuangan kaum Muslimin di berbagai dunia
haruslah kami informasikan, karena kami sadar , masih adanya bentuk
perlawanan tersebut telah menjadi sebuah kabar gembira untuk kami
sebarkan kepada para netter. Karena kehadiran mereka, kami menaruh
harapan akan masa depan Islam akan jaya suatu waktu nanti, walau dengan
banyaknya pengorbanan darah dan nyawa mereka di medan Jihad.
Kami beritakan perlawanan Hamas di Palestina, Kami beritakan
perlawanan para Mujahidin di Libya, Yaman, Afghanistan , perjuangan
Ikhwanul Muslimin di Mesir melawan Thagut Militer As Sisi, dan tentunya
kebahagiaan tersendiri dengan munculnya perjuangan kaum muslimin di
Suriah dan Irak , sebagai kabar berita yang membenarkan kabar Rasulullah
SAW tentang keberkahan bumi Syam yang memunculkan para pejuang akhir
zaman.
Kami memberitakan berita berita perjuangan mereka sebagai
Fastabiqul-khairot, mereka ingin menjadi pelaku sejarah yang mampu
berbuat banyak di bumi jihadnya. Walaupun kami sadar , khususnya masih
banyaknya pertikaian antar faksi Jihad di Irak dan Suriah akhir akhir
ini , dan kami sengaja tidak membahas lebih dalam , mengingat masalah
tersebut sangat begitu kompleks, dan membuat kami harus berhati hati
bersikap, apalagi ikut terlibat mencela , ungkapkan berita miring
terhadap salah satu faksi jihad.
Sebagai bentuk sadar diri, kami dalam posisi yang tidak pantas untuk
menilainya, apalagi mencela, memfitnah dan memberikan label label
takfiri, khawarij, dan label label negatif lainnya terhadap salah satu
dari mereka.
Kami khawatir bisa jadi mereka para mujahidin yang kami fitnah dan hina ternyata lebih baik di hadapan Allah.
Apalagi kami sebagai media , yang dibaca ratusan ribu netters per
harinya , tidak ingin mempertanggung-jawabkan perbuatan hinaan dan
celaan kami di hadapan Allah di pengadilan akhirat kelak.
Semua alasan-alasan itu membuat kami hanya bersikap husnudzhan
terhadap faksi faksi jihad tersebut, dan berdoa kepada Allah agar mereka
semua kembali menyatukan dan merapatkan barisannya, dan menyingkirkan
tiupan tiupan fitnah Iblis dan para pasukannya yang sengaja dihembuskan
untuk memporak-porandakan barisan Mujahidin Islam di manapun .
Ya Allah, Kami mencintai mereka semua, para Mujahidin…kabulkanlah permohonan kami ini…Aamiin
Maafkan…beginilah pandangan kami…
(Redaksi)
Note: Situs Web