Home » » Bagaimana Cara Membahagiakan Orang Tua Kita..??

Bagaimana Cara Membahagiakan Orang Tua Kita..??

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Sunday, November 16, 2014 | Sunday, November 16, 2014

 Bagaimana cara membahagiakan orang tua kita terutama pada saat mereka masih ada di sisi kita? Seorang anak memiliki kewajiban yang besar untuk dapat membahagiakan kedua orang tuanya baik saat mereka masih hidup ataupun setelah tiada. Jika kedua orang tua kita telah tiada, tentu yang dapat kita lakukan adalah senantiasa mendo’akan keduanya agar mendapatkan ampunan serta syafa’at dari Alloh Ta’ala atau dengan bersedekah yang pahalanya kita tujukan untuk kedua orang tua kita, bersedekah alquran misalnya dsb. Lantas bagaimana jika kedua orang tua kita masih ada di samping kita saat ini, tentu lebih besar lagi kesempatan kita untuk memberikan bakti kita kepada mereka. Selain sebagai kewajiban yang harus kita tunaikan atas perintah Alloh Ta’ala, berbakti kepada orang tua pum memiliki keutmaan yang sangat luar biasa.

 membahagiakan orang tua

Bagaimana Cara Membahagiakan Orang Tua Kita..??

Diantara cara yang dapat seorang anak lakukan untuk dapat membahagiakan kedua orang tuanya sebagaimana kan diuraikan pada pembahasan berikut.

1. Mentaati Kedua Orang Tua Selama Tidak Mendurhakai Allah

Mentaati kedua orang tua hukumnya wajib atas setiap Muslim dan ini merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk membahagiakan keduanya. Durhaka kepada orang tua hukumnya adalah haram dalam Islam. Seorang MuslimTidak dibolehkan sedikit pun mendurhakai orang tuanya kecuali jika mereka memerintahkan kepada kita untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya.

Dalam hal ini Allah Subhanahu wa TA’ala berfirman dalam al Quran:

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…” (QS. Luqman: 15)

Hal ini pun dijelaskan dalam Hadist yang disampaikan oleh Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam dimana seorang muslim tidak boleh mentaati makhluk untuk mendurhakai Allah yaitu Penciptanya, sebagaimana sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan.” (HR. Bukhari no. 4340, 7145, 7257, dan Muslim no. 1840, dari Ali radhiyallahu ‘anhu)

Namun jika orang tua kita memerintahkan kepada kita tentang sesuai yang itu bukan dalam perkara yang mendurhakai Allah, maka kita wajib mentaati kedua orang tua kita selamanya dan ini termasuk perkara yang paling diwajibkan bahkan setelah bertauhid kepada Alloh Ta’ala. Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang diperintahkan oleh kedua orang tua.

2. Berbakti dan Merendahkan Diri di Hadapan Kedua Orang Tua

Cara lain untuk dapat membahagiakan kedua orang tua kita adalah dengan senantiasa merendah ketika dihadapan keduanya. Jika diperlukan, harusnya kita tidak meninggikan suara saat dihadapan kedua orang tua kita dan berusaha merendahkan suara. Hal ini dimaksudkan, jika kita terlalu meninggikan suara kita melebihi mereka, maka akan menyinggung perasaan dan terkesan tidak berlaku sopan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua ibu bapaknya…” (QS. Al-Ahqaaf: 15)

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu bapak…” (QS. An-Nisaa': 36)

Perintah berbuat baik ini lebih ditegaskan ketika usia kedua orang tua semakin tua & lanjut hingga kondisi mereka melemah dan sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari anak-anaknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai, Rabb-ku, kasihilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.'” (QS. Al-Israa': 23-24)

Berkaitan dengna hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Sungguh merugi, sungguh merugi, dan sungguh merugi orang yang mendapatkan kedua orang tuanya yang sudah renta atau salah seorang dari mereka kemudian hal itu tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga.” (HR. Muslim no. 2551, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Di antara cara untuk membahagiakan kedua orang tua kita adalah dengan cara menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua, walaupun dg isyarat atau dengan ucapan ‘ah’. Termasuk berbakti kepada keduanya ialah senantiasa membuat mereka ridha dengan melakukan apa yang mereka minta atau inginkan, tentu selama hal tersebut tidak mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Berusaha Berbicara Dengan Lembut Di Hadapan kedua orang tua kita

Berbicara dengan lembut merupakan kesempurnaan bakti kepada kedua orang tua dan merendahkan diri di hadapan mereka. Bahkan dalam Al Quran, Alloh Ta’ala menjelaskan kepada kita bahwa seorang anak dilarang menyangkal keinginan kedua oran tuanya walaupun hanya dengan ucapan penolakan yang sederhana seperti perkataan “ah”. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“…Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Israa': 23)

Oleh karena itu, berbicaralah kepada mereka berdua dengan ucapan yang lemah lembut dan baik serta dengan lafazh yang bagus.

4. Menyediakan Makanan Untuk Orang Tua Kita

Terkadang seroang anak lebih mementingkan dirinya sendiri dan orang lain dari pada ia berfikir tentang orang tuanya. Ia makan makanan yang serba enak dan mewah sedangkan kedua orang tuanya hanya makan seadanya. Salah satu cara untuk membahagiakan kedua orang tua kita adakah dengan memberikan atau menyediakan makanan untuk mereka terutama jika ia memberi mereka makan dari hasil jerih payah sendiri. Jadi, sepantasnya disediakan untuk mereka makanan dan minuman terbaik dan lebih mendahulukan mereka berdua daripada diri kita sendiri bahkan dari anak dan istri yang kita miliki.

5. Meminta Izin Kepada Kedua Orang Tua Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan Lainnya

Izin kepada kedua orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Hal ini sebagaimana kisah seorang shohabat yang datang menghadap kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya: “Ya, Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?” Laki-laki itu menjawab: “Masih.” Beliau bersabda: “Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.” (HR. Bukhari no. 3004, 5972, dan Muslim no. 2549, dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)

Dalam hadist lain dicerikan tentang seorang laki-laki yang datang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Aku datang membai’atmu untuk hijrah dan tinggalkan kedua orang tuaku menangisi (kepergianku). Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pulanglah dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.” (HR. Abu Dawud no. 2528, an-Nasa-i, VII/143, Ibnu Majah no. 2782, dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu. Lihat kitab Shahiih Abi Dawud no. 2205)

6. Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka Inginkan

Sering sekali kita temukan pada zaman sekarang, seroang anak tidak memperdulikan kebutuhan kedua orang tuanya. Padahal sesungguhnya apa yang ia miliki termasuk semua hartanya adalah milik orang tuanya/bapaknya. Hal ini sebagaimana hadist Rasululloh Sholallhu’alaihi wa sallam:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata: “Ayahku ingin mengambil hartaku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kamu dan hartamu milik ayahmu.” (HR. Ahmad, II/204, Abu Dawud no. 3530, dan Ibnu Majah no. 2292, dari Ibnu ‘AMr radhiyallahu ‘anhu. Hadits ini tertera dalam kitab Shahiihul Jaami no. 1486)

Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta yang telah berbuat baik kepadanya dan ini cara lain yang dapat kita lakukan untuk dapat membahagiakan orang tua kita.

7. Membuat Keduanya Ridha Dengan Berbuat Baik Kepada Orang-orang yang Dicintai Mereka

Jika kita ingin membahagiakan seseorang, maka cintai dan berbuat baiklah terhadap apa yang ia cintai. Begitupun saat kita ingin membahagiakan kedua orang tua kita, maka Hendaknya kita membuat kedua orang tua ridha dengan berbuat baik kepada para saudara, karib kerabat, teman-teman, dan selain mereka. Yakni, dengan memuliakan mereka, menyambung tali silaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka.

8. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain

Jika perkataan kecil seprti “ah” saja sangat dilarang, apalagi sampai tega mencel akedua orang tua sendiri. Mencela orang tua dan menyebabkan mereka dicela orang lain termasuk salah satu dosa besar. Bagaimana cara nya membuat orang lain mencela orang tua kita? Salah satunya adalah saat kita mencela kedua orang tua saudara kita, yang ini menyebabkan ia aka balik mencela kedua orang tua kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.” (HR. Bukhari no. 5973 dan Muslim no. 90, dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)

Mungkin diantara kita da yang sering bergurau atau bercanda dengan melakukan perbuatan yang sangat tercela ini yakni saling mencela orang tua kita, na’hudzubillah hi mindzalik. Biasanya perbuatan ini muncul dari orang-orang rendahan dan hina. Perbuatan seperti ini termasuk dosa besar sebagaimana yang telah disebutkan.

Demikian beberap cara yang dapat kita lakukan untuk membahagiakan orang tua kita saat mereka masih ada. Jika kedua orang tua kita hari ini telah tiada, maka kitapun masih bisa berbuat baik kepada keduanya dengan senantiasa mendoakan kedua orang tua kita atau dengan jalan sedekah yang pahalanya kita tujukan untuk kedua orang tua kita misalnya bersedekah Al Quran untuk pesantren-pesantren yang ada di Indonesia dan lain sebagainya.

Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan