Personel
Polres Aceh Besar bersama tim penyelamat dari Basarnas Kantor Banda
Aceh dan petugas Kesehatan Ambulance Lapangan Dinkes Aceh serta
masyarakat setempat mengevakuasi sopir dan seorang penumpang mobil truk
tronton B 8191 E yang terjepit dalam kecelakaan tunggal di pinggir Jalan
banda Aceh-Medan, Km 59, Kawasan Cinta Alam, Kecamatan Lembah Seulawah,
Aceh Besar, Sabtu (15/11) sore. DOK/POLRES ACEH BESAR
* Laka Lantas di Jalan Nasional Kawasan Gampong Lampisang
BANDA
ACEH - Kecalakaan lalu lintas (laka lantas) yang merenggut korban jiwa
kembali terjadi di jalan nasional. Sabtu (15/11) kemarin, menimpa
pengantin baru. Pengantin wanitanya meninggal tergilas truk pengangkut
pasir. Kejadian itu membuat duka mendalam bagi keluarga. Apalagi pihak
keluarga wanita akan menggelar kenduri “preh linto” pada 23 November,
minggu depan.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Nasional
Km 38-39 kawasan Gampong Lampisang, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar.
Korban meninggal bernama Qathrin Nida SPd (22), warga Gampong Banda
Safa, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Qathrin merupakan istri dari
Hanif Dahlan Lc MA yang menikah di KUA Kuta Cot Glie, 24 Oktober 2014.
Informasi
yang diperoleh Serambi, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00
WIB. Saat itu, Qathrin bersama Hanif berencana menghadiri pesta
pernikahan temannya di Jantho, Aceh Besar, sekaligus menyebarkan
undangan pesta pernikahan mereka yang akan dilangsungkan Minggu 23
November 2014.
Belum diketahui pasti kronologis kecelakaan itu.
Saat Qathrin dan suaminya melaju dengan sepeda motor (sepmor) Suzuki
Shogun RR BL 5246 LU, tiba-tiba sepmor itu bersenggolan dengan sepmor
lainnya (arah yang sama) dari arah Banda Aceh-Medan. Akibat senggolan
itu, sepmor yang dikendari Hanif hilang kendali dan pasangan pengantin
itu terjatuh.
Qathrin dilaporkan terlempar ke ruas kanan jalan.
Saat itu truk pengangkut pasir BL 9747 L yang berada tepat di belakang
mereka, tak mampu lagi menggelak, sehingga menggilas tubuh korban dan
membuat ceceran darah segar mengalir di badan jalan. Warga setempat pun
histeris melihat kejadian tersebut.
“Saya sedang berada di rumah
duka. Tangis keluarga tak terbendung. Siapa yang tidak sedih, apalagi
mengingat keluarga almarhumah akan mengadakan kenduri preh linto pada
tanggal 23 November ini,” kata seorang warga setempat, Muklis, yang
dihubungi Serambi.
Menurutnya, jenazah telah dikebumikan menjelang
pelaksanaan shalat Maghrib kemarin, di tanah keluarga di Gampong Banda
Safa, yang terpaut sekitar 25 meter dari rumah duka. Sehari-hari, kata
Muklis, almarhumah beraktivitas sebagai guru ngaji di salah satu TPA di
kawasan Banda Aceh dan aktif di berbagai organisasi serta kegiatan di
gampong dan kecamatan.
Kapolres Aceh Besar AKBP Heru Novianto SIK
didampingi Kasat Lantas AKP Abdul Muthaleb SE MM yang dihubungi Serambi
mengatakan, truk Hercules BL 9747 L dan sopirnya sudah diamankan di Pos
Lantas Indrapuri, Aceh Besar, untuk diproses.
Atas kejadian itu,
Abdul Muthaleb kembali mengingatkan para pengemudi sepmor untuk lebih
berhati-hati saat melintas di Jalan Nasional, yang dinilainya cukup
rawan kecelakaan. Hal itu dikarenakan banyak yang melajukan kendaraannya
di luar batas kewajaran.
Ia juga mengingatkan kepada setiap
pengguna jalan, agar saling menghormati sesama pengguna jalan. Karena
semua orang punya hak yang sama di jalan. “Jangan sampai karena
ugal-ugalan satu orang terkorbankan nyawa orang lain,” ujar Abdul
Muthaleb.
Ia juga menyebutkan berbagai upaya preventif sudah
dilakukan polisi. Bahkan tidak sedikit imbauan berupa spanduk agar
meningkatkan kehati-hatian dipasang di berbagai lokasi rawan kecelakaan.
“Tapi, masih banyak juga pengguna jalan yang tidak memperhatikan
keselamatannya sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Kasat Lantas Aceh
Besar, AKP Abdul Muthaleb SE MM menambahkan, kemarin, laka lantas juga
terjadi di kawasan Lembah Seulawah, Aceh Besar. Satu unit tronton B 8191
EH yang dalam kondisi mogok dan ditarik oleh truk tronton lainnya BK
8333 BF, jatuh ke jurang sedalam tiga meter, tepatnya di pinggir Jalan
Banda Aceh-Medan Km 59 Kawasan Cinta Alam, Kecamatan Lembah Seulawah,
Aceh Besar, pukul 15.15 WIB .
Ia mengatakan, sopir tronton B 8191
EH, Munawar (34), warga Gampong Cot Batee, Kecamatan Kota Juang,
Bireuen, dan Irvan (25) penumpang warga desa yang sama, mengalami patah
kaki kiri. Sementara sopir truk itu patah kaki kanan akibat terjepit
bodi truk. Sopir dan penumpang truk itu terjepit lebih dari lima jam.
Keduanya
berhasil dievakuasi sekitar pukul 19.30 WIB oleh tim yang dipimpin
Kapolres Aceh Besar, bersama Tim Basarnas Kantor Banda Aceh yang
dikoordinir Kapten Supriadi, petugas Kesehatan Ambulance Lapangan Dinkes
Aceh, serta masyarakat sekitar. Keduanya ditangani di Puskesmas
Seulimuem.
Menurut Abdul Muthaleb, kecelakaan itu terjadi akibat
tronton B 8191 EH remnya blong. Sehingga pada tikungan dan jalan
menurun, truk itu jatuh ke jurang sedalam tiga meter.(mir)
Note: Situs Web Asli