Home » » Ketua DPRK Subulussalam Terobos Blokade Polisi

Ketua DPRK Subulussalam Terobos Blokade Polisi

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Monday, November 04, 2013 | Monday, November 04, 2013





Laporan: Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Ketua DPRK Pianti Mala emosi lantaran perjalanannya menuju Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Subulussalam terganggu oleh blokade aparat kepolisian tepatnya di pintu gerbang menuju lokasi perkantoran pemerintah, Senin (4/11/2013).

Akibatnya, Pianti yang menyetir langsung mobil dinasnya dengan nopol BL 2 I menerobos blokade aparat kepolisian. Tindakan Pianti tersebut rupanya menimbulkan kejengkelan aparat brimob yang bertugas di sana sehingga mereka menyoraki.

Sorakan tersebut membuat sang ketua DPRK Pianti Mala terusik sehingga langsung menghentikan mobil dinasnya seraya turun dan memarahi para aparat keamanan. Pianti menyatakan kecewa melihat sikap aparat keamanan yang dia nilai telah melecehkan perempuan.

"Kalian ini apa, kenapa kalian lecehkan perempuan, ingat lah, kalian itu terlahir dari rahim perempuan, ibu kalian juga perempuan," teriak Pianti dengan nada emosi. Pianti nampak semakin tak terkendali hingga melontarkan beberapa kali perkataan keras terhadap aparat keamanan di sana.

Hal senada disampaikan koleganya Bakhtiar Husein yang berada di sana bersama Zulyadin dan Azhari Tinambunan alias Buyung Bahagia. Pianti bahkan nyaris melempar dengan batu aparat yang menyoraki dirinya saat menerobos jalan namun urung dilakukan.

Tak hanya itu, Pianti meminta kasat dan kabag ops di sana untuk mendidik anggotanya."Ajarin anggota bapak itu, saya ingin liat bapak beri pelajaran mereka yang menyoraki saya tadi," tegas Pianti dengan lantang sehingga membuat para perwira polisi yang berada di sana membentak anggotanya dan memerintahkan untuk tidak bersikap kasar.

Protes juga mewarnai aksi massa yang terhalang masuk ke area perkantoran pemerintah lantaran diblokade polisi. Sejumlah saksi pasangan kandidat juga tampak tidak diizinkan masuk. Namun setelah diprotes, dua perwakilan saksi yakni Zulyadin dan Azhari Tinambunan diperbolehkan masuk bersama anggota DPRK Bakhtiar Husein dan Netap Ginting.

Sementara puluhan pendukung dan simpatisan pasangan Affan Alfian/Pianti Mala dan Asmauddin/Salihin tidak diperkenankan memasuki area perkantoran. Mereka protes karena menilai hal itu menciderai demokrasi apalagi rapat pleno KIP merupakan sidang terbuka sehingga tidak selayaknya warga dihalangi menyaksikan. Namun polisi tetap kekeh tidak mengizinkan satupun warga memasuki area kantor KIP Subulussalam.

Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan