Subulussalam. Online News
Kota Subulussalam yang unik yang lain dari beberapa pemerintah di Negeri
ini dan secara geografis daerah pemerintahan Kota yang terbesar dan
terluas dalam hal ini banyak kelebihan dan juga masih banyak
kekurangan-kekurangan apa lagi Pemko Subulusalma baru berumur 5 (lima)
tahun. Keunikan daerah ini menunjukkan bahwa daerah kota subulsualam yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam membangun dan mensejahterakan masayrakat. Melihat dari segi kekurangan, daerah Kota Subulusalam masih banyak terdapat masyarakat yang hidup sederhana dan dibawah hidup standar, maka melihat semua ini Pemerintah daerah tak tinggal diam, dan berupaya “Jemput bola” ke pusat.
Usaha Walikota tentang hal ini telah membuahkan hasil seperti dana DID, DBH dan Pengembangan “Food Estate”, dan juga tentang perumahan rakyat. Perumahan rakyat telah disetuji dari MENPERA sebanyak 2274 unit rumah akan dibangun di Kota Subulusalam tahun 2012, dan hal ini nanti akan diperuntukkan untuk masyarkat.
Bahasa ini diucapkan Walikota hampir di setiap pertemuan, dan akhir-akhir ini beliau juga mengucapkan pada pembukaan pelatihan Pers kota subulussalam tanggal 23 Mei 2012 bertempat di Grand Mitra Hotel. Dan jelas kesemuanya hal ini bisa tercapai adalah berkat kerja keras Kepala Daerah, dan kepedulian beliau dan amemberi kesejahteraan kepada masyarakat. D
itambahkan beliau lagi dalam komitmen memberdayakan masyarkat, 3000 HA lebih kebun sawit telha diberikan kepada masyarakat, dna dimohon hal ini juga agar benar-benar di usahai. Menurut beberapa pengamat, memandnag dari segi positif bahwa saat ini kota subulussalam saat giatnya dalam pembangunan di segala sektor sarana dan prasarana, infrastruktur, pertanian, perkebunan dan tak ketinggalan juga tentang menggaet pertambangan. Hal in semua dengan tujuan untuk membangun Kota Subulussalam secara kaffah.
Dengan semangat yang tinggi dan doa semua masyarakat, jadilah Kota Subulussalam kota yang mandiri dan kota agropolitan. (SARAN).
Kehadiran Pangdam IM dan rombongan di sambut hangat oleh segenap lapisan masyarakat, secara adat dan secara protokoler sehingga penyambutan ini sangat meriah dan terarah. Kunjungan beliau yang kedua kalinya ke daerha ini dan selalu membuat Kota Sublussalam lebih mandiri, dan kali ini masyarkat dan seluruh elemen mengharapkan agar MAKODIM defenitif Kota Subulussalam segera di resmikan.
Melihat kepedulian daerah ini, Pemko Subulussalam telah banyak menyediakan lahan, seperti lahan Mako Polres, Makodim, dalam bentuk sebuah keinginan daerah ini untuk agar instansi vertikal dapat defenitif di Kota Subulussalam. Menurut Walikota M. SAkti, SH pembentukan MAKODIM defenitif Kota Subulussalam adalah kebutuhan mengingat jarak temptuh subulussalam-singkil yang ± 90 Km untuk keperluan administrasi, sehingga hal ini menjadi keubuthan.
Pada kesempatan itu Pandam IM Adi Mulyono dalam sambatuannya mengatakan bahawa Kodim Kota Subulussalam telah diambang pintu dan telah diproses di Mabes. Menurut beliau memang didarah ini telah layak dan perlu KODIM yang defenitif, dalam arti mempermudah dalam memberi perlindungan kepada masyarakat. Melihat pembangunan MAKODIM ini Pangdam sangat bangga dengan dana yang sedikit dapat berdiri megah seperti ini, dan beliau memberi aplus kepada Pemko Subulussalam.
Marilah kita berdoa kepada yang kuasa agar secepatnya peresmian Makodim ini dilakukan, kata Pangdam mengakiri pidatonya. (SARAN).
Erwan Efendi MA. Pelatihan jurnalistik klai ini di buka resmi oleh Walikota Subulussalam M. Sakti KOmbih , SH tanggal 23 Mei 2012 yang bertempat di Grand Mitra Hotel Kota Subulussalam dan dihadiri sejumlah Badan, Dinas yang ada di daerah ini. Pada kesempatan tersebut Walikota Subulussalam dalam pandangan dan arhaan-arahananya menyebutkan beberapa poin yang perlu dipahami, terutama tentnag ke Jurnalistikan, dan diharapkan kata beliau agar para pers yang ada di daerah ini agar lebih arif dan professional dalam menyajikan berita.
Menurut Walikota pada kesempatan itu wartawan bukanlah musuh dan tak perlu dimusuhi, bahasa ini diarahkan beliau kepada sejumlah SKPK yang hadir pada sat itu. Para Kadis dan yang lainnya harus lebih terbuka kepada wartawan, dan jangan alergi, kata beliau tegas dan transpran harus lebih di kedepankan. Cuma harapan beliau kepada para wartawn, bekerjalah sesuai kode etik dan jangan membangun opini,karena hal seperti ini merugikan kita semua.
Beliau mengakui bahwa tugas wartawan itu sangat mulia, apalagi dalam sosial kontrolnya turut mengawasi dan memberi saran berita tentang semua pelaksanaan pembangunan di negeri ini. Maka dalam pelatihan Pers kali ini, beliau menyarankan agar lebih terfokus pada pendidikan jurnalistik, menambah ilmu para wartawan dalam melakukan tugasnya sehari-hari, Walikota mau wartawan Kota Subulussalam jadilah wartawan yang professional.
Ketiga TUTOR yang dating dari Banda Aceh dan Sumut memberi apresiasi kepada Walikota, karena mereka memandang kepedulian Walikota terhadap wartawn daerah ini, dari memahami bahwa koreksi wartawan adalah sebuah motivasi kepada pengguna angaran untuk lebih jujur dalam membangun. (SARAN).
0 Comments
Print this page