Putra
Ramadhani (20) pekerja perkebunan PT Asdal Prima Lestari (APL) korban
lakalantas dirawat di Puskesmas Penanggalan, Kota Subulussalam, Selasa
(3/4) kemarin. PROHABA/KHALIDIN
SUBULUSSALAM - Dua pekerja perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima
Lestari (APL) Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota
Subulussalam, didapati terkapar di jurang. Berat dugaan keduanya menjadi
korban kecelakaan lalu lintas di Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang
Kiri. Kedua korban yang mengalami luka parah baru dievakuasi pada Selasa
(3/4) sore ke Puskesmas Penanggalan.
Kedua korban bernama Putra Ramadhani (20) penduduk Jalan Sosor, Desa Lae Mbersih, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam serta Eko (belum jelas usianya-red) penduduk asal Batang Serangan, Binjai, Sumatera Utara. Keduanya diketahui sebagai pekerja di perkebunan PT APL dan diduga mengalami kecelakaan pada Senin (2/4) lalu.
Korban dibawa ke Puskesmas Penanggalan sekitar pukul 17.30 WIB. Keduanya mengalami luka parah dibagian kepala bahkan salah seorang yakni Eko dikabarkan lukanya sudah berulat.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang Kiri AKP Rahman Manurung mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab kejadian tersebut. Sebab hingga kini kedua korban belum dapat dimintai keterangan. Pun demikian, polisi belum menemukan saksi yang bisa ditanyai terkait kasus tersebut. Meski begitu, Kapolsek mengakui korban memang terjatuh ke jurang di kawasan Kugdong, Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri. “Ini masih simpang siur, kami belum bisa menyimpulkan penyebab peristiwa yang menimpa korban,” kata AKP Manurung.
Sementara Farida (40) ibu kandung Putra Ramadhani yang ditanyai wartawan juga mengakui anaknya itu memang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Sultan Daulat. Mereka terakhir kali berkomunikasi pada Sabtu (31/3) pekan lalu. Dalam pembicaraan via telepon seluler itu, Farida meminta anaknya untuk pulang. “Saya telpon agar dia pulang, terus jawabnya iya mak, saya pulang,” kata Farida seraya menambahkan dalam kondisi kritis anaknya mengakui kalau dia kecelakaan.
Pantauan Prohaba kedua korban mengalami Lukas serius pada bagian kepala sehingga harus dijahit. Sayangnya, salah seorang korban yakni Eko tidak ada keluarga atau sanak famili yang mendampingi sehingga petugas medis tampaknya ragu-ragu mengambil tindakan. Padahal, korban mengalami luka serius bahkan Eko mengalami luka parah hingga sempat berulat. Hingga pukul 20.30 WIB kedua korban masih berada di Puskesmas Penanggalan.(kh)
Kedua korban bernama Putra Ramadhani (20) penduduk Jalan Sosor, Desa Lae Mbersih, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam serta Eko (belum jelas usianya-red) penduduk asal Batang Serangan, Binjai, Sumatera Utara. Keduanya diketahui sebagai pekerja di perkebunan PT APL dan diduga mengalami kecelakaan pada Senin (2/4) lalu.
Korban dibawa ke Puskesmas Penanggalan sekitar pukul 17.30 WIB. Keduanya mengalami luka parah dibagian kepala bahkan salah seorang yakni Eko dikabarkan lukanya sudah berulat.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang Kiri AKP Rahman Manurung mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab kejadian tersebut. Sebab hingga kini kedua korban belum dapat dimintai keterangan. Pun demikian, polisi belum menemukan saksi yang bisa ditanyai terkait kasus tersebut. Meski begitu, Kapolsek mengakui korban memang terjatuh ke jurang di kawasan Kugdong, Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri. “Ini masih simpang siur, kami belum bisa menyimpulkan penyebab peristiwa yang menimpa korban,” kata AKP Manurung.
Sementara Farida (40) ibu kandung Putra Ramadhani yang ditanyai wartawan juga mengakui anaknya itu memang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Sultan Daulat. Mereka terakhir kali berkomunikasi pada Sabtu (31/3) pekan lalu. Dalam pembicaraan via telepon seluler itu, Farida meminta anaknya untuk pulang. “Saya telpon agar dia pulang, terus jawabnya iya mak, saya pulang,” kata Farida seraya menambahkan dalam kondisi kritis anaknya mengakui kalau dia kecelakaan.
Pantauan Prohaba kedua korban mengalami Lukas serius pada bagian kepala sehingga harus dijahit. Sayangnya, salah seorang korban yakni Eko tidak ada keluarga atau sanak famili yang mendampingi sehingga petugas medis tampaknya ragu-ragu mengambil tindakan. Padahal, korban mengalami luka serius bahkan Eko mengalami luka parah hingga sempat berulat. Hingga pukul 20.30 WIB kedua korban masih berada di Puskesmas Penanggalan.(kh)
Baca Di Bawahnya