Aksi Jambret Marak di Subulussalam
SUBULUSSALAM
- Masyarakat Kota Subulussalam khususnya kaum wanita diimbau waspada
terhadap aksi penjambretan yang belakangan ini marak terjadi. Imbauan
tersebut disampaikan Kapolsek Simpang Kiri, AKP Rahman Manurung kepada
Prohaba, Senin (19/3) lalu, di ruang kerjanya.
Menurut Manurung, aksi jambret dengan sasaran kaum wanita belakangan ini menunjukan peningkatan yang signifikan. Bahkan, berdasarkan cacatan di kepolisian, kasus jambret dalam beberapa bulan terakhir ini di atas lima kasus. Terhadap masalah ini, Polsek Simpang Kiri menyebarkan brosur yang berisi imbauan terhadap masyarakat agar mewaspadai tindak kejahatan tersebut.
Dalam brosur yang dibuat 10 Maret lalu, polisi mengingatkan para wanita yang berkendaraan tidak memegang dompet atau tas tangan. Namun, harus disimpan dengan baik. Selain itu, warga juga diimbau agar membawa uang seperlunya, tidak memakai perhiasan berlebihan, dan menggunakan handphone saat mengendarai sepeda motor.
Polisi juga mengingatkan agar para kaum wanita selalu mewaspadai bila ada yang membuntuti kendaraannya. Dalam hal ini, polisi menyebarkan nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi tindak kejahatan atau adanya orang yang dicurigai untuk dilaporkan. Dua nomor kontak pengaduan tersebut adalah 062731110 atau 08126383407.
“Sudah banyak kasus kejahatan jambret akhir-akhir ini dan korbannya rata-rata perempuan. Makanya kami mengimbau kaum wanita agar senantiasa waspada. Jangan membawa barang-barang berharga sembarangan karena itu akan mengundang penjambret untuk melakukan aksinya,” kata perwira yang juga mantan kapolsek Penanggalan dan Sultan Daulat itu.
Menurut Manurung, sejauh ini pihaknya belum meringkus penjambret. Namun, identitas penjambret tersebut sudah dikantongi. Tidak lama lagi, penjambret itu akan diringkus. “Insya Allah bisa ditangkap,” kata Manurung.
Sejumlah warga yang ditanyai Prohaba mengakui maraknya aksi jambret. Para korban yang rata-rata kaum perempuan yang berkendaraan dan berbelanja. Seperti yang disampaikan Hendri, salah seorang warga Subulussalam. Menurut dia, biasanya penjambret beraksi pada hari pekan di Terminal Terpadu Subulussalam.
“Memang banyak terjadi jambret, korbannya perempuan. Biasanya Sabtu dan Minggu karena hari itu, kan, pekan. Jadi yang diincar dompet atau perhiasan kaum perempuan,” terang Hendri.(kh)
Menurut Manurung, aksi jambret dengan sasaran kaum wanita belakangan ini menunjukan peningkatan yang signifikan. Bahkan, berdasarkan cacatan di kepolisian, kasus jambret dalam beberapa bulan terakhir ini di atas lima kasus. Terhadap masalah ini, Polsek Simpang Kiri menyebarkan brosur yang berisi imbauan terhadap masyarakat agar mewaspadai tindak kejahatan tersebut.
Dalam brosur yang dibuat 10 Maret lalu, polisi mengingatkan para wanita yang berkendaraan tidak memegang dompet atau tas tangan. Namun, harus disimpan dengan baik. Selain itu, warga juga diimbau agar membawa uang seperlunya, tidak memakai perhiasan berlebihan, dan menggunakan handphone saat mengendarai sepeda motor.
Polisi juga mengingatkan agar para kaum wanita selalu mewaspadai bila ada yang membuntuti kendaraannya. Dalam hal ini, polisi menyebarkan nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi tindak kejahatan atau adanya orang yang dicurigai untuk dilaporkan. Dua nomor kontak pengaduan tersebut adalah 062731110 atau 08126383407.
“Sudah banyak kasus kejahatan jambret akhir-akhir ini dan korbannya rata-rata perempuan. Makanya kami mengimbau kaum wanita agar senantiasa waspada. Jangan membawa barang-barang berharga sembarangan karena itu akan mengundang penjambret untuk melakukan aksinya,” kata perwira yang juga mantan kapolsek Penanggalan dan Sultan Daulat itu.
Menurut Manurung, sejauh ini pihaknya belum meringkus penjambret. Namun, identitas penjambret tersebut sudah dikantongi. Tidak lama lagi, penjambret itu akan diringkus. “Insya Allah bisa ditangkap,” kata Manurung.
Sejumlah warga yang ditanyai Prohaba mengakui maraknya aksi jambret. Para korban yang rata-rata kaum perempuan yang berkendaraan dan berbelanja. Seperti yang disampaikan Hendri, salah seorang warga Subulussalam. Menurut dia, biasanya penjambret beraksi pada hari pekan di Terminal Terpadu Subulussalam.
“Memang banyak terjadi jambret, korbannya perempuan. Biasanya Sabtu dan Minggu karena hari itu, kan, pekan. Jadi yang diincar dompet atau perhiasan kaum perempuan,” terang Hendri.(kh)
Editor : bakri