(Analisa/pak kandong). Para pelajar SMP/SMA di Kota Subulussalam saat mengikuti sosialisasi pencegahan dan penyuluhan narkoba di aula Setdako Subulussalam, Jumat (13/4).
Subulussalam, (Analisa). Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Subulussalam
menggelar kegiatan penyuluhan dan pencegahan penggunaan narkoba bagi
ratusan siswa SMP dan SMA/sederajat dalam wilayah Pemerintah Kota
(Pemko) Subulussalam yang dilangsungkan di aula Setdako setempat, Jumat
(13/4).
Kepala Disdikbudpora Kota
Subulussalam, Nur Hayat SPd, menyatakan, banyak generasi muda saat ini
kecanduan menggunakan narkoba, tak terkecuali pelajar. Dia antara lain
merujuk dari beberapa kasus tindak pidana narkoba yang ditangani
kepolisian.Kapolres Aceh Singkil/Kota Subulussalam, Kombes Pol Miswardi sebagai narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan tentang Undang-Undang (UU) Penyalahgunaan narkoba dan menyarankan kepapelajar siswa agar tetap menjauh dari barang yang memabukkan.
"Dari sekian kasus yang ditangani kepolisian, banyak di antaranya yang masih berstatus sebagai pelajar," kata Miswardi.
Dikatakannya, setiap orang yang menggunakan narkoba, maka hidupnya akan sengsara dan tidak mempunyai masa depan yang cerah.
Sementara pemateri dari kalangan medis, dr Syahyuril, mengatakan, narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan generasi muda sangat rentan untuk tergoda mengonsumsinya.
Karena itu, narkoba harus diperangi. "Katakan tidak pada narkoba," ajaknya.
Di bagian lain, Syahyuril menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang sudah kecanduan narkoba. Untuk menyembuhkan dari ketergantungan ini, maka pecandu pertama sekali harus berani jujur sehingga bisa diberi pertolongan secara khusus.
Sebelum acara pembukaan dimulai, Disdikbudpora Kota Subulussalam menampilkan berbagai film yang bertema narkoba. (pkg)
Subulussalam Tuan Rumah MTQ Aceh 2013
SUBULUSSALAM - Pemko Subulussalam
dipastikan bakal menjadi tuan rumah perhelatan Musyabaqah Tilawatil
Qur’an (MTQ) ke-31 tingkat Provinsi Aceh pada tahun 2013 mendatang.
Kepastian itu diperoleh menyusul kedatangan tim dari provinsi untuk
meninjau kelayakan dan kesiapan daerah itu dalam menggelar MTQ, Selasa
(17/4) lalu di aula Setdako Subulussalam.
Kepala Dinas Syari’at Islam, Usni Basyaruddin kepada Serambi, Rabu (18/4) membenarkan telah melakukan pertemuan dengan tim provinsi yang diketuai Prof DR Rusjdi Ali Muhammad, Kepala Dinas Syari’at Islam Provinsi Aceh.
Menurut Usni, sebelum ke Subulussalam tim juga meninjau tiga kabupaten/kota lainnya yakni Banda Aceh, Sabang dan Pidie Jaya. Dari hasil peninjauan, Kota Subulussalam dinilai sangat layak menjadi tuan rumah MTQ ke 31. “Walau belum ditetapkan secara resmi tapi bisa saya pastikan MTQ ke-31 tingkat provinsi Aceh tahun depan di Subulussalam,” kata Usni.
Diperkirakan MTQ ke-31 tingkat Provinsi Aceh ini akan digelar pada Juni 2013 mendatang di areal perkantoran pemerintah Pemko Subulussalam, Dusun Lae Terutung, Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri, sekitar 2 kilometer dari pusat kota.
Dalam hal ini, kata Usni, Pemko Subulussalam akan menyiapkan dana untuk kegiatan MTQ sebesar Rp 15 miliar. “Jadi intinya, kesiapan Subulussalam menjadi tuan rumah sudah sangat matang,” tandas Usni.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokoler Setdako Subulussalam, Mashuri membenarkan rencana Subulussalam menjadi tuan rumah MTQ tingkat provinsi. Mashuri mengaku jika tidak ada aral melintang dan Subulussalam resmi menjadi tuan rumah memberi nilai tambah sebagai daerah baru.”Rencananya memang Subulussalam akan menjadi tuan rumah MTQ provinsi,:” kata Mashuri.(kh)
Kepala Dinas Syari’at Islam, Usni Basyaruddin kepada Serambi, Rabu (18/4) membenarkan telah melakukan pertemuan dengan tim provinsi yang diketuai Prof DR Rusjdi Ali Muhammad, Kepala Dinas Syari’at Islam Provinsi Aceh.
Menurut Usni, sebelum ke Subulussalam tim juga meninjau tiga kabupaten/kota lainnya yakni Banda Aceh, Sabang dan Pidie Jaya. Dari hasil peninjauan, Kota Subulussalam dinilai sangat layak menjadi tuan rumah MTQ ke 31. “Walau belum ditetapkan secara resmi tapi bisa saya pastikan MTQ ke-31 tingkat provinsi Aceh tahun depan di Subulussalam,” kata Usni.
Diperkirakan MTQ ke-31 tingkat Provinsi Aceh ini akan digelar pada Juni 2013 mendatang di areal perkantoran pemerintah Pemko Subulussalam, Dusun Lae Terutung, Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri, sekitar 2 kilometer dari pusat kota.
Dalam hal ini, kata Usni, Pemko Subulussalam akan menyiapkan dana untuk kegiatan MTQ sebesar Rp 15 miliar. “Jadi intinya, kesiapan Subulussalam menjadi tuan rumah sudah sangat matang,” tandas Usni.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokoler Setdako Subulussalam, Mashuri membenarkan rencana Subulussalam menjadi tuan rumah MTQ tingkat provinsi. Mashuri mengaku jika tidak ada aral melintang dan Subulussalam resmi menjadi tuan rumah memberi nilai tambah sebagai daerah baru.”Rencananya memang Subulussalam akan menjadi tuan rumah MTQ provinsi,:” kata Mashuri.(kh)
Editor : bakri
Kabag Kepegawaian: Tidak Ada Pungutan pada Honorer
SUBULUSSALAM - Kepala Bagian
Kepegawaian Pemko Subulussalam, Gembira Bancin menyatakan pihaknya tidak
pernah memungut sepeser pun uang dari para honorer yang masuk database
di daerah ini.
Pernyataan ini disampaikannya menyusul kabar adanya oknum yang memintai sejumlah uang kepada para honorer kategori 1 yang lulus verifikasi dua pekan lalu. “Kami di BKD tidak pernah memungusut sepeser pun uang dari honorer. Jadi kalau ada yang mengatasnamakan itu penipuan,” tegas Gembira Bancin yang dihubungi Serambi, Rabu (18/4) kemarin.
Menurut Gembira, sejak awal proses pendataan hingga sudah ada yang lulus verifikasi tidak pernah dipungut biaya. Karenanya, Gembira tampak terkejut ketika ditanyai adanya kabar yang beredar tentang pungutan sejumlah uang kepada para honorer yang lulus verifikasi.
Gembira mengingatkan para honorer di sana agar tidak memberikan uang tersebut karena pihak BKD sama sekali tidak melakukan pungutan. “Inilah yang kita khawatirkan mengatasnamakan BKD, makanya honorer harus waspada jangan sampai seperti terjadi sebelumnya,” pesan Gembira.
Sebelumnya sempat berhembus kabar adanya oknum yang memintai sejumlah uang dari para honorer yang lulus verifikasi kategori 1. Tak tanggung-tangung, uang dipatok hingga Rp 10 juta per orang. “Apa benar ada pungutan lagi kepada honorer yang lulus verifikasi kemarin, katanya untuk memudahkan proses menjadi CPNS,” kata seorang sumber yang enggan dipublikasi namanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 61 dari 88 tenaga honorer kategori I di wilayah Pemko Subulussalam lulus verifikasi dan validasi tim pusat. Kepastian itu diperoleh dari http://www.bkn.go.id/honorer/ yang diumumkan Jum’at (30/3) bulan lalu. Sementara 27 tenaga honorer lainnya dinyatakan tidak lulus verifikasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, para honorer yang lulus verifikasi dan diangkat menjadi PNS tersebut akan menerima gaji dari APBN atau APBD. Mereka akan diangkat oleh pejabat yang berwenang, bertugas di instansi pemerintah dengan masa kerja minimal 1 tahun pada 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus-menerus serta berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun pada 1 Januari 2006.(kh)
Pernyataan ini disampaikannya menyusul kabar adanya oknum yang memintai sejumlah uang kepada para honorer kategori 1 yang lulus verifikasi dua pekan lalu. “Kami di BKD tidak pernah memungusut sepeser pun uang dari honorer. Jadi kalau ada yang mengatasnamakan itu penipuan,” tegas Gembira Bancin yang dihubungi Serambi, Rabu (18/4) kemarin.
Menurut Gembira, sejak awal proses pendataan hingga sudah ada yang lulus verifikasi tidak pernah dipungut biaya. Karenanya, Gembira tampak terkejut ketika ditanyai adanya kabar yang beredar tentang pungutan sejumlah uang kepada para honorer yang lulus verifikasi.
Gembira mengingatkan para honorer di sana agar tidak memberikan uang tersebut karena pihak BKD sama sekali tidak melakukan pungutan. “Inilah yang kita khawatirkan mengatasnamakan BKD, makanya honorer harus waspada jangan sampai seperti terjadi sebelumnya,” pesan Gembira.
Sebelumnya sempat berhembus kabar adanya oknum yang memintai sejumlah uang dari para honorer yang lulus verifikasi kategori 1. Tak tanggung-tangung, uang dipatok hingga Rp 10 juta per orang. “Apa benar ada pungutan lagi kepada honorer yang lulus verifikasi kemarin, katanya untuk memudahkan proses menjadi CPNS,” kata seorang sumber yang enggan dipublikasi namanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 61 dari 88 tenaga honorer kategori I di wilayah Pemko Subulussalam lulus verifikasi dan validasi tim pusat. Kepastian itu diperoleh dari http://www.bkn.go.id/honorer/ yang diumumkan Jum’at (30/3) bulan lalu. Sementara 27 tenaga honorer lainnya dinyatakan tidak lulus verifikasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, para honorer yang lulus verifikasi dan diangkat menjadi PNS tersebut akan menerima gaji dari APBN atau APBD. Mereka akan diangkat oleh pejabat yang berwenang, bertugas di instansi pemerintah dengan masa kerja minimal 1 tahun pada 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus-menerus serta berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun pada 1 Januari 2006.(kh)
Editor : bakri
PENGUMUMAN
PELELANGAN SEDERHANA, SELEKSI SEDERHANA DAN PELELANGAN UMUM PADA DINAS
PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KOTA SUBULUSSALAM SUMBER DANA APBK T.A 2012
Terlampir pengumuman pelelangan sederhana,
seleksi sederhana dan pelelangan umum pada Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kota Subulussalam Sumber Dana APBK T.A 2012.
Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui
Attachment: Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui
0 Comments
Print this page