Dua Siswa Ujian di Polsek Simpang Kiri
Laporan: Khalidin |
SERAMBINEWS.COM ,
– Sebanyak 1910 siswa SLTA/SMK/MA di Kota Subulussalam mengikuti Ujian
Nasional (UN), Senin (16/4) yang berlangsung pada 15 sekolah.
Namun
dua siswa bernama Jusandi Manik dan Dona Syahputra Bancin, terpaksa
harus mengikuti ujian Nasional (UN) di Mapolsek Simpang Kiri, karena
terlibat kasus yang saat ini sedang menjalani proses.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Subulussalam, Asmial kepada Serambinews.com membenarkan dua siswa di sana harus menjalani ujian nasional di tahanan karena terlibat kasus hukum.
Untuk
tahun ini, kata Asmial, sebanyak 1710 siswa yang berasal dari 15
sekolah negeri dan swasta, ikut UN. Dua siswa terpaksa ujian di Mapolsek
karena terlibat kasus.
Wakil Wali Kota
Subulussalam, Affan Alfian Bintang didampingi Kadisdikbudpora Nurhayat,
hari pertama UN langsung meninjau ke sekolah-sekolah. Walikota
mengingatkan siswa untuk telaten dan tidak berbuat curang dalam menjawab
soal-soal UN.
Sementara Kapolres Aceh Singkil
AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang Kiri
AKP Rahman Manurung, berkait kasus dua siswa itu menjelaskan mereka
diberikan ikut UN secara khusus di Mapolsek dan mendapat pendampingan. (*)
Editor : ampuh
151.989 Siswa Aceh Ikut UN 2012
BANDA
ACEH - Sebanyak 151.989 pelajar SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Aceh tercatat
sebagai calon peserta Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2011/2012. Kepala
Dinas Pendidikan Aceh, Drs Bakhtiar Ishak yang didampingi Ketua Panitia
UN Aceh, Drs Laisani MSi kepada Serambi, Jumat (3/2) mengatakan jumlah
ini merupakan angka final sesuai laporan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
se-Aceh. Untuk tingkat SMA/MA yang melibatkan 57.206 siswa dan SMK
dengan 10.773 siswa dijadwalkan ujian nasional utama dilaksanakan pada
tanggal 16 April 2012. Sedangkan UN susulan dijadwalkan 23 April 2012.
Sementara untuk tingkat SMP/MTs, dan SMPLB pelaksanaan UN utama dijadwalkan 23 April 2012 dan UN susulan pada 1 Mei 2012. Ujian akhis sekolah berstandar nasional (UASBN) utama untuk tingkat SD/MI, dan SDLB dijadwalkan mulai Senin 7 Mei 2012 dan UASBN susulan 14 Mei 2012.
Kadis Pendidikan Aceh, Bakhtiar Ishak berharap dengan semakin dekatnya UN, para kepala sekolah dan guru bidang studi untuk terus menggenjot siswa mendalami materi pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Nasional.
Untuk menghindari terjadinya tidak lulus seratus persen pada satu sekolah seperti yang pernah dialami sebuah SMA di Seumeulue pada tahun 2011 lalu, Bakhtiar Ishak mengingatkan para kepala sekolah dan guru bidang studi untuk memberikan remedial bagi siswa yang nilainya belum sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
“Jangan karena KKM-nya rendah, lalu siswa menjadi korban. Padahal, nilai UN-nya ada yang bagus,” tegas Bakhtiar. Untuk itu, diharapkan sebelum nilai rapor terakhir dikirim ke panitia UN, semasih ada waktu, pihak sekolah harus segera melakukan remedial, sehingga ketuntasan belajar anak di tingkat sekolah sudah terselesaikan.(sir)
Sementara untuk tingkat SMP/MTs, dan SMPLB pelaksanaan UN utama dijadwalkan 23 April 2012 dan UN susulan pada 1 Mei 2012. Ujian akhis sekolah berstandar nasional (UASBN) utama untuk tingkat SD/MI, dan SDLB dijadwalkan mulai Senin 7 Mei 2012 dan UASBN susulan 14 Mei 2012.
Kadis Pendidikan Aceh, Bakhtiar Ishak berharap dengan semakin dekatnya UN, para kepala sekolah dan guru bidang studi untuk terus menggenjot siswa mendalami materi pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Nasional.
Untuk menghindari terjadinya tidak lulus seratus persen pada satu sekolah seperti yang pernah dialami sebuah SMA di Seumeulue pada tahun 2011 lalu, Bakhtiar Ishak mengingatkan para kepala sekolah dan guru bidang studi untuk memberikan remedial bagi siswa yang nilainya belum sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
“Jangan karena KKM-nya rendah, lalu siswa menjadi korban. Padahal, nilai UN-nya ada yang bagus,” tegas Bakhtiar. Untuk itu, diharapkan sebelum nilai rapor terakhir dikirim ke panitia UN, semasih ada waktu, pihak sekolah harus segera melakukan remedial, sehingga ketuntasan belajar anak di tingkat sekolah sudah terselesaikan.(sir)
Editor : hasyim