Gadis Cilik Babusalam Dikubur Hidup-hidup
* Rekonstruksi Pembunuhan Shufi Alifah
REDELONG
- Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap gadis cilik Kampung
Babusalam, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah benar-benar tragis.
Hal itu terungkap dalam rekonstruksi (reka ulang) di halaman Polres
Bener Meriah pada Selasa (21/2) pagi yang berjalan tertib dan lancar.
Tersangka yang merupakan abang angkat korban yang masih berusia remaja, Tirmiadi bin Agus Abadi (16) memperagakan saat-saat terakhir gadis cilik Shufi Alifah binti Ibni Faisal yang masih balita, berusia 4,5 tahun. Disaksikan orangtua korban, Ibni Faisal dan anggota keluarga lainnya, tersangka tampak tenang saat menjalani 26 adegan reka ulang selama 1,5 jam.
Puluhan anggota polisi bersama petugas dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bener Meriah dan pengacara tersangka ikut mengamankan dan menyaksikan reka ulang itu. Adegan dimulai dari korban dan tersangka membeli kue sampai dengan dikuburnya jasad Shufi Alifah, di pinggir sungai kecil (arul) di Kampung Babusalam.
Pada adegan awal, Ufi panggilan akrab Shufi Alifah (diperankan oleh model dan boneka) diajak tersangka untuk jajan di kios dekat rumah. Setelah membeli kue, Ufi dibawa ke kebun tomat tersangka. Di tempat ini, tersangka langsung memperkosa adik angkatnya dan meminta Ufi pulang ke rumah, tetapi korban menolak dan mengikuti tersangka yang sedang membersihkan kebun.
Remaja bertubuh kurus ini langsung beraksi dengan menutup mulut korban dan menggendong ke sungai kecil, sekitar 25 meter dari lokasi kebun. Di arul ini, tersangka membenamkan Ufi ke dalam air dan kaki kanan tersangka menginjak leher bocah malang itu, lalu diangkat ke pinggir sungai dan tersangka kembali ke kebun tomat.
Karena penasaran, tersangka kembali melihat Ufi sambil membawa cangkul dan dengan cangkul ini, tersangka mengubur tubuh Shufi Alifah yang sedang sekarat, namun masih bernyawa. “Waktu mengubur tubuh Shufi, kondisinya masih bernyawa kan,” teriak salah seorang petugas Polres Bener Meriah, disambut dengan jawaban manggut-manggut dari tersangka. Setelah adegan penguburan, tiga adegan lagi menutup proses reka ulang di halaman belakang Polres Bener Meriah.
Seperti diberitakan Serambi sebelumnya, korban dilaporkan hilang sejak Selasa (7/2) sekira pukul 16.30 WIB. Pada Sabtu (11/2) dinihari, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi berdasarkan petunjuk tersangka.(c35)
Tersangka
Tirmiadi bin Agus Salim membekap mulut Shufi Alifah dalam rekonstruksi
kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut, Selasa (12/2).
SERAMBI/MAHYADI
Tersangka yang merupakan abang angkat korban yang masih berusia remaja, Tirmiadi bin Agus Abadi (16) memperagakan saat-saat terakhir gadis cilik Shufi Alifah binti Ibni Faisal yang masih balita, berusia 4,5 tahun. Disaksikan orangtua korban, Ibni Faisal dan anggota keluarga lainnya, tersangka tampak tenang saat menjalani 26 adegan reka ulang selama 1,5 jam.
Puluhan anggota polisi bersama petugas dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bener Meriah dan pengacara tersangka ikut mengamankan dan menyaksikan reka ulang itu. Adegan dimulai dari korban dan tersangka membeli kue sampai dengan dikuburnya jasad Shufi Alifah, di pinggir sungai kecil (arul) di Kampung Babusalam.
Pada adegan awal, Ufi panggilan akrab Shufi Alifah (diperankan oleh model dan boneka) diajak tersangka untuk jajan di kios dekat rumah. Setelah membeli kue, Ufi dibawa ke kebun tomat tersangka. Di tempat ini, tersangka langsung memperkosa adik angkatnya dan meminta Ufi pulang ke rumah, tetapi korban menolak dan mengikuti tersangka yang sedang membersihkan kebun.
Remaja bertubuh kurus ini langsung beraksi dengan menutup mulut korban dan menggendong ke sungai kecil, sekitar 25 meter dari lokasi kebun. Di arul ini, tersangka membenamkan Ufi ke dalam air dan kaki kanan tersangka menginjak leher bocah malang itu, lalu diangkat ke pinggir sungai dan tersangka kembali ke kebun tomat.
Karena penasaran, tersangka kembali melihat Ufi sambil membawa cangkul dan dengan cangkul ini, tersangka mengubur tubuh Shufi Alifah yang sedang sekarat, namun masih bernyawa. “Waktu mengubur tubuh Shufi, kondisinya masih bernyawa kan,” teriak salah seorang petugas Polres Bener Meriah, disambut dengan jawaban manggut-manggut dari tersangka. Setelah adegan penguburan, tiga adegan lagi menutup proses reka ulang di halaman belakang Polres Bener Meriah.
Seperti diberitakan Serambi sebelumnya, korban dilaporkan hilang sejak Selasa (7/2) sekira pukul 16.30 WIB. Pada Sabtu (11/2) dinihari, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi berdasarkan petunjuk tersangka.(c35)
Editor : bakri
Klik Untuk Baca Korannya di Bawah.