SUBULUSSALAM - Seorang pengendara sepeda motor nekat menerobos blokade polisi yang tengah menggelar razia di Jalan Teuku Umar, tepatnya di depan Mapolsek Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Sabtu malam (17/12) lalu. Bahkan aksi nekat pengendaran tersebut nyaris saja menabrak seorang petugas lalu lintas yang berusaha memberhentikannya. Meski demikian polisi tidak melakukan pengejaran.
Pantauan Serambi di lapangan, razia rutin dalam rangka menekan pelanggaran lalu lintas dan cipta kondisi menjelang pemilukada Aceh itu digelar sekitar pukul 20.30 WIB. Sejumlah personil yang tergabung dari Satlantas dan Reskrim memeriksa kendaraan yang melaju dari arah Tapaktuan menuju Medan maupun sebaliknya. Tiga hingga empat petugas langsung mengarahkan kendaraan masuk ke halaman Mapolsek Simpang Kiri yang berada persis di samping kantor wali kota setempat. Satu persatu kendaraan diperiksa petugas seperti STNK, SIM hingga helm dan spion.
Namun ketika sejumlah polisi sedang memeriksa tiga mobil minibus, tiba-tiba dua remaja berboncengan melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Subulussalam menuju Penanggalan. Beberapa petugas berusaha mencegat namun tak dihiraukan.
Bahkan, salah seorang dari petugas yang berusaha memberhentikan juga nyaris ditabrak. Kendati telah melanggar bahkan nyaris melukai polisi, petugas tidak melakukan pengejaran. “Beginilah terkadang, nanti kalau dikejar lalu terjatuh, polisi yang disalahkan, padahal mereka sudah jelas melanggar bahkan hampir melukai petugas,” kata Kbo Satlantas Ipda Sofyanta.(kh)
Pantauan Serambi di lapangan, razia rutin dalam rangka menekan pelanggaran lalu lintas dan cipta kondisi menjelang pemilukada Aceh itu digelar sekitar pukul 20.30 WIB. Sejumlah personil yang tergabung dari Satlantas dan Reskrim memeriksa kendaraan yang melaju dari arah Tapaktuan menuju Medan maupun sebaliknya. Tiga hingga empat petugas langsung mengarahkan kendaraan masuk ke halaman Mapolsek Simpang Kiri yang berada persis di samping kantor wali kota setempat. Satu persatu kendaraan diperiksa petugas seperti STNK, SIM hingga helm dan spion.
Namun ketika sejumlah polisi sedang memeriksa tiga mobil minibus, tiba-tiba dua remaja berboncengan melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Subulussalam menuju Penanggalan. Beberapa petugas berusaha mencegat namun tak dihiraukan.
Bahkan, salah seorang dari petugas yang berusaha memberhentikan juga nyaris ditabrak. Kendati telah melanggar bahkan nyaris melukai polisi, petugas tidak melakukan pengejaran. “Beginilah terkadang, nanti kalau dikejar lalu terjatuh, polisi yang disalahkan, padahal mereka sudah jelas melanggar bahkan hampir melukai petugas,” kata Kbo Satlantas Ipda Sofyanta.(kh)
Editor : bakri