Ledakan kuat, menargetkan kantor-kantor pemerintah dan gereja-gereja di Nigeria, telah menewaskan sedikitnya 40 orang tewas dan banyak lainnya terluka.
Sebuah ledakan menghantam Gereja St Theresa di kota Madalla di Abuja selama ibadah Natal pada hari Minggu kemarin (25/12).
Tak lama kemudian, ledakan kedua menghantam sebuah gereja di kota Jos Nigeria pusat.
Menurut para pejabat, ledakan juga menghantam sebuah kantor pemerintah di kota Damaturu di timur laut negara tersebut.
"Tindakan kekerasan terhadap warga tak berdosa adalah penghinaan tidak beralasan pada keamanan kolektif dan kebebasan," kata Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, menambahkan bahwa Nigeria harus tegas menghukum mereka yang melakukan serangan ini.
Kelompok militan Boko Haram, sementara itu, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Ledakan terbaru datang setelah beberapa hari bentrokan antara pasukan Nigeria dan Boko Haram di kota Damaturu yang telah menewaskan sedikitnya 60 tewas.
Nigeria, rumah bagi lebih dari 200 kelompok etnis memiliki populasi Muslim-Kristen yang hampir sama.
Menurut Crisis Group Internasional yang berbasis di Brussels, konflik etnis dan agama di Nigeria menewaskan lebih dari 14.000 orang antara 1999 hingga 2009.(fq/prtv)