Home » » Eramuslim "Dengarlah Tuntutan Warga Mesuji"

Eramuslim "Dengarlah Tuntutan Warga Mesuji"

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Tuesday, December 20, 2011 | Tuesday, December 20, 2011

 
Tidak ada manusia yang ingin hidup ditengah ketertindasan. Kekerasan yang terjadi di wilayah Mesuji, Lampung dan Sumatera Selatan, harus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Nasib mereka tak tentu arah. Hidup tanpa rumah dan tidak diakui sebagai bagian dari daerah kini meliputi warga Mesuji.
Trubus, salah seorang warga Mesuji, berharap tuntutan mereka bisa didengarkan. Menurutnya ada empat hal yang dapat ditempuh agar situasi Mesuji menjadi tenang dan warga hidup secara damai. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menarik semua pasukan brimob dan polisi dari Mesuji. “Mereka semua harus keluar dari Mesuji,” tukasnya yang meski menjadi Pam Swakarsa tapi hatinya ada untuk warga mesuji.
Seperti diketahui bersama, Brimob selama ini dituding membekingi Pam Sawakarsa yang membakar dan merobohkan rumah warga. Tidak hanya itu menurut pengakuan warga, sejumlah warga Desa Sritanjung, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung, mengaku diberondong aparat Brimob dalam konflik lahan sawit dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo.
Pengakuan ini disampaikan sejumlah warga Sritanjung yang menjadi saksi dalam peristiwa berdarah bentrokan warga Tanjung Raya dengan aparat keamanan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI), 10 November silam.
Selain kehadiran Brimob, masalah pengakuan sebagai warga juga menjadi persoalan. Saat ini banyak warga Mesuji tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Wayan salah seorang warga Mesuji yang ditemui Eramuslim.com, beharap ia dan warga lainnya dapat diakui sebagai penduduk setempat.
Wayan juga meminta, agar rumah-rumah mereka yang dibakar oleh Pam Swakarsa dapat dibangun kembali seperti sedia kala. “Kami ingin dibangunkan rumah kembali, sebuah tempat tinggal layaknya warga-warga lainnya,” pinta Wayan.
Selain itu, Trubus dan Wayan juga berharap pihak perusahaan perkebunan yakni PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) dan PT Silva Inhutani dicabut izin operasionalnya. Mereka menganggap kehadiran Perusahaan adalah pemicu dari tindak kekerasan yang memakan puluhan korban jiwa di Mesuji. (Pz)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan