SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota Subulussalam mengarahkan Dana Penyesuaian Infrastruktur Prasarana Daerah (DPIPD) sebesar Rp 29,7 miliar dari pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan RI untuk pembangunan jalan sepanjang 16 kilometer aspal hotmix serta 12 kilometer pengerasan.
Peningkatan infrastruktur jalan ke daerah-daerah yang selama ini masih terisolir diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. “Dana DPIPD untuk Pemko Subulussalam sudah kita terima sebesar Rp 29,7 miliar. Dana ini semuanya untuk peningkatan jalan,” kata Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti SH kepada Serambi, Kamis (7/7) di pendapa wali kota setempat.
Wali Kota mengatakan, program rehabilitasi atau pemeliharaan jalan yang menghubungkan ibu kota ke desa-desa merupakan program prioritas Pemerintah Kota Subulussalam. Sebab, infrastruktur jalan tersebut merupakan sarana vital bagi masyarakat maupun peningkatan roda perekonomian di pedesaan.
Karena itu, lanjut Sakti, kucuran dana pemerintah pusat tersebut diarahkan menggarap peningkatan infrastruktur jalan ke daerah-daerah yang selama ini masih terisolir sepanjang 16 kilometer aspal hotmix serta 12 kilometer pengerasan.
Secara rinci disampaikan, jalan yang akan dibangun meliputi ruas ujung aspal Jambi Baru Kecamatan Sultan Daulat menuju Desa Dah, Kecamatan Runding sepanjang 4 kilometer meter aspal hotmix dan 7,8 km pengerasan. Kemudian, ujung Aspal Jalan Longkib menuju Ginasing, Kecamatan Longkib ditambah dua kilo meter pengaspalan dan 4,5 m pengerasan. Selanjutnya, kata Sakti, pengaspalan ruas Panglima Saman ke Lae Mate, Kecamatan Runding sepanjang 1,3 kilometer ditambah pengerasan 2,8 kilometer.
Sedangkan di Kecamatan Simpang Kiri, Desa Suka Makmur Bakal Buah akan dilanjutkan pengaspalan sampai ke Buluh Dori, sepanjang 4 kilometer yang berbiaya sekitar Rp 6 miliar.
“Jadi, semua dana DPIPD ini untuk pembangunan insfratruktur jalan, tidak ada untuk program lain, karena ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kalau jalan sudah bagus warga akan mudah memasarkan hasil kebunnya seperti kelapa sawit atau karet, bukan seperti selama ini pertanian masyrakat dikuasai oleh tengkulak yang notabene lintah darat,” tandas Sakti.
Di sisi lain, Sakti mengatakan, Pemko Subulussalam mendapat kucuran dana untuk pembangunan kembali transmigrasi Suak Jampak tahun 2012 mendatang senilai Rp 12 miliar. Hal itu berdasarkan kesepakatan pemerintah dengan Dirjen Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) RI belum lama ini di Yogyakarta. Dana tersebut, lanjut Sakti, akan dipergunakan untuk membenahi kembali daerah transmigrasi Suak Jampak yang telah ditinggalkan akibat konflik lalu.(kh)
jalan yang akan diaspal maupun pengerasan
* Jalan Jambi Baru Kecamatan Sultan Daulat menuju Desa Dah, Kecamatan Runding (4 km aspal hotmix, dan 7,8 km pengerasan).
* Jalan Longkib menuju Ginasing, Kecamatan Longkib (2 km pengaspalan, dan 4,5 km pengerasan. * Jalan Panglima Saman ke Lae Mate, Kecamatan Runding (1,3 km pengaspalan, dan 2,8 km pengerasan.
http://aceh.tribunnews.com/news/view/60703/rp-29-7-miliar-dana-bangun-jalan-di-subulussalam
Peningkatan infrastruktur jalan ke daerah-daerah yang selama ini masih terisolir diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. “Dana DPIPD untuk Pemko Subulussalam sudah kita terima sebesar Rp 29,7 miliar. Dana ini semuanya untuk peningkatan jalan,” kata Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti SH kepada Serambi, Kamis (7/7) di pendapa wali kota setempat.
Wali Kota mengatakan, program rehabilitasi atau pemeliharaan jalan yang menghubungkan ibu kota ke desa-desa merupakan program prioritas Pemerintah Kota Subulussalam. Sebab, infrastruktur jalan tersebut merupakan sarana vital bagi masyarakat maupun peningkatan roda perekonomian di pedesaan.
Karena itu, lanjut Sakti, kucuran dana pemerintah pusat tersebut diarahkan menggarap peningkatan infrastruktur jalan ke daerah-daerah yang selama ini masih terisolir sepanjang 16 kilometer aspal hotmix serta 12 kilometer pengerasan.
Secara rinci disampaikan, jalan yang akan dibangun meliputi ruas ujung aspal Jambi Baru Kecamatan Sultan Daulat menuju Desa Dah, Kecamatan Runding sepanjang 4 kilometer meter aspal hotmix dan 7,8 km pengerasan. Kemudian, ujung Aspal Jalan Longkib menuju Ginasing, Kecamatan Longkib ditambah dua kilo meter pengaspalan dan 4,5 m pengerasan. Selanjutnya, kata Sakti, pengaspalan ruas Panglima Saman ke Lae Mate, Kecamatan Runding sepanjang 1,3 kilometer ditambah pengerasan 2,8 kilometer.
Sedangkan di Kecamatan Simpang Kiri, Desa Suka Makmur Bakal Buah akan dilanjutkan pengaspalan sampai ke Buluh Dori, sepanjang 4 kilometer yang berbiaya sekitar Rp 6 miliar.
“Jadi, semua dana DPIPD ini untuk pembangunan insfratruktur jalan, tidak ada untuk program lain, karena ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kalau jalan sudah bagus warga akan mudah memasarkan hasil kebunnya seperti kelapa sawit atau karet, bukan seperti selama ini pertanian masyrakat dikuasai oleh tengkulak yang notabene lintah darat,” tandas Sakti.
Di sisi lain, Sakti mengatakan, Pemko Subulussalam mendapat kucuran dana untuk pembangunan kembali transmigrasi Suak Jampak tahun 2012 mendatang senilai Rp 12 miliar. Hal itu berdasarkan kesepakatan pemerintah dengan Dirjen Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) RI belum lama ini di Yogyakarta. Dana tersebut, lanjut Sakti, akan dipergunakan untuk membenahi kembali daerah transmigrasi Suak Jampak yang telah ditinggalkan akibat konflik lalu.(kh)
jalan yang akan diaspal maupun pengerasan
* Jalan Jambi Baru Kecamatan Sultan Daulat menuju Desa Dah, Kecamatan Runding (4 km aspal hotmix, dan 7,8 km pengerasan).
* Jalan Longkib menuju Ginasing, Kecamatan Longkib (2 km pengaspalan, dan 4,5 km pengerasan. * Jalan Panglima Saman ke Lae Mate, Kecamatan Runding (1,3 km pengaspalan, dan 2,8 km pengerasan.