SUBULUSSALAM - DPRK Subulussalam kembali menyoroti kinerja sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK) setempat. Pasalnya, mayoritas pejabat di daerah ini dinilai masih belum dapat menunjukan kinerja yang baik sehingga berdampak pada optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
“Salah satu contoh, sudah dua tahun sampai hari ini penjabaran buku APBK belum pernah sampai kepada anggota dewan, padahal setelah diqanunkan wajib dibagikan kepada anggota dewan,” kata Bakhtiar HS, Ketua Komisi A DPRK Subulussalam kepada wartawan akhir pekan lalu di ruang kerja pimpinan dewan.
Menurut Bakhtiar, indikator lain buruknya kinerja pejabat SKPK di Subulussalam menyangkut banyaknya proyek terutama yang bersumber dari dana Otonomi khusus (Otsus) yang terkesan mubazir.
Proyek mubazir tersebut antara lain mesin pengolah sagu di Kecamatan Sultan Daulat dan Runding yang sampai sekarang tidak dapat dimanfaatkan lantaran tidak lengkap komponennya. Kemudian pabrik tepung tapioka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri yang menguras miliaran dana juga terancam jadi besi tua.
Proyek ayam petelur yang tidak menghasilkan PAD, serta sejumlah proyek fisik yang tidak tuntas seperti Gedung Olah Raga (GOR) dan sekolah. Selain itu, Politisi PDI-P ini juga menilai adanya kepala pejabat yang bisanya menghabiskan SPPD. Asal hari Jum’at, kata Bakhtiar, para pejabat pulang kampung ke daerah asalnya.
Bakhtiar mengakui dari 28 dinas, badan dan kantor di Subulussalam ada sejumlah pejabat yang memiliki kinerja baik, namun ada 75 persen justru berkinerja bobrok. Karenanya, Bakhtiar yang didampingi rekannya ketua Komisi B, Netap Ginting meminta Wali Kota Subulussalam segera melakukan mutasi.
Sebelumnya, Wali Kota Subulussalam Merah Sakti SH yang dikonfirmasi Serambi sesaat sebelum pelepasan kontingen pramuka di pendapanya, memberi ‘sinyal’ untuk memutasi para pejabat yang berkinerja buruk dalam waktu dekat ini.
Ia yang didampingi wakilnya Affan Alfian menyatakan akan komit memenuhi janji yang pernah diutarakan pada saat melantik pejabat eselon II, III dan IV, Januari lalu. “Memang benar, saya beri waktu bekerja selama enam bulan dan waktunya akan masuk pada bulan Juli. Jadi, saya akan tepati janji itu dalam waktu dekat ini,” ujar Sakti.(kh)
proyek mubazir
* Mesin pengolah sagu di Kecamatan Sultan Daulat dan Runding
* Pabrik tepung tapioka di Kecamatan Simpang Kiri
* Proyek ayam petelur yang tidak menghasilkan PAD
* Gedung Olah Raga (GOR) dan sekolah tidak tuntas
kinerja skpk yang dinilai buruk
* Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKPP)
* Disprindagkop dan UKM
* Disnakkan
http://aceh.tribunnews.com/news/view/60781/proyek-otsus-subulussalam-mubazir
“Salah satu contoh, sudah dua tahun sampai hari ini penjabaran buku APBK belum pernah sampai kepada anggota dewan, padahal setelah diqanunkan wajib dibagikan kepada anggota dewan,” kata Bakhtiar HS, Ketua Komisi A DPRK Subulussalam kepada wartawan akhir pekan lalu di ruang kerja pimpinan dewan.
Menurut Bakhtiar, indikator lain buruknya kinerja pejabat SKPK di Subulussalam menyangkut banyaknya proyek terutama yang bersumber dari dana Otonomi khusus (Otsus) yang terkesan mubazir.
Proyek mubazir tersebut antara lain mesin pengolah sagu di Kecamatan Sultan Daulat dan Runding yang sampai sekarang tidak dapat dimanfaatkan lantaran tidak lengkap komponennya. Kemudian pabrik tepung tapioka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri yang menguras miliaran dana juga terancam jadi besi tua.
Proyek ayam petelur yang tidak menghasilkan PAD, serta sejumlah proyek fisik yang tidak tuntas seperti Gedung Olah Raga (GOR) dan sekolah. Selain itu, Politisi PDI-P ini juga menilai adanya kepala pejabat yang bisanya menghabiskan SPPD. Asal hari Jum’at, kata Bakhtiar, para pejabat pulang kampung ke daerah asalnya.
Bakhtiar mengakui dari 28 dinas, badan dan kantor di Subulussalam ada sejumlah pejabat yang memiliki kinerja baik, namun ada 75 persen justru berkinerja bobrok. Karenanya, Bakhtiar yang didampingi rekannya ketua Komisi B, Netap Ginting meminta Wali Kota Subulussalam segera melakukan mutasi.
Sebelumnya, Wali Kota Subulussalam Merah Sakti SH yang dikonfirmasi Serambi sesaat sebelum pelepasan kontingen pramuka di pendapanya, memberi ‘sinyal’ untuk memutasi para pejabat yang berkinerja buruk dalam waktu dekat ini.
Ia yang didampingi wakilnya Affan Alfian menyatakan akan komit memenuhi janji yang pernah diutarakan pada saat melantik pejabat eselon II, III dan IV, Januari lalu. “Memang benar, saya beri waktu bekerja selama enam bulan dan waktunya akan masuk pada bulan Juli. Jadi, saya akan tepati janji itu dalam waktu dekat ini,” ujar Sakti.(kh)
proyek mubazir
* Mesin pengolah sagu di Kecamatan Sultan Daulat dan Runding
* Pabrik tepung tapioka di Kecamatan Simpang Kiri
* Proyek ayam petelur yang tidak menghasilkan PAD
* Gedung Olah Raga (GOR) dan sekolah tidak tuntas
kinerja skpk yang dinilai buruk
* Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKPP)
* Disprindagkop dan UKM
* Disnakkan
0 Comments
Print this page