SUBULUSSALAM - Masyarakat Kota Subulussalam meminta kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Kapolda Aceh, segera mewujudkan pembentukan Kepolisian Resor (Polres) di Kota Subulussalam. Pembentukan Polres Subulussalam dinilai akan memudahkan masyarakat setempat mendapatkan pelayanan kepolisian. Pemko Subulussalam sendiri telah menyediakan bangunan yang dapat digunakan sebagai markas Polres (Mapolres).
Wakil Ketua DPRK Subulussalam, Karlinus kepada Serambi, Kamis (15/7) mengatakan, jauhnya letak Mapolres Aceh Singkil menjadi alasan dipercepatnya pembentukan Polres Kota Subulussalam.
Selama ini, katanya, masyarakat Kota Subulussalam yang ingin mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) maupun Surat Izin Mengemudi (SIM) harus menempuh perjalanan tiga jam pulang pergi dengan biaya transportasi sebesar Rp 50.000 ke Mapolres Aceh Singkil.
“Mengurus SIM atau SKCK warga membutuhkan waktu satu hari sehingga biaya transportasi dan makan lebih besar dari pada pembuatan SIM-nya,” kata Karlinus.
Karena itu, Karlinus yang didampingi Wakil Wali Kota Affan Alfian meminta Kapolda Aceh untuk mempercepat dibentuknya Polres Subulussalam. “Sejauh ini, Pemko Subulussalam telah membangun gedung untuk Mapolres Subulussalam. Jika tak segera digunakan, bangunan itu dikhawatirkan akan rusak,” katanya.
Tak hanya itu, untuk jangka panjang, Pemko Subulussalam juga telah mempersiapkan sebidang lahan di Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri persisnya di pinggir jalan nasional Tapaktuan-Medan untuk pembangunan gedung permanen Polres Subulussalam.
Kota Subulussalam yang telah mekar dari kabupaten induk Aceh Singkil sejak tiga tahun lalu sampai sekarang memang belum memiliki Polres sehingga daerah ini masih mengandalkan Polsek Simpang Kiri.
Kondisi ini dinilai belum maksimal meskipun saat ini Polda Aceh telah menugaskan LO yang dipimpin Komisaris Polisi. “Sebagai sebuah kota dan berada di daerah perbatasan, keberadaan Polres definitif memang sangat dibutuhkan,” timpal Bahagia Maha, Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam.(kh)
http://aceh.tribunnews.com/news/view/61238/percepat-bentuk-polres-subulussalam
Wakil Ketua DPRK Subulussalam, Karlinus kepada Serambi, Kamis (15/7) mengatakan, jauhnya letak Mapolres Aceh Singkil menjadi alasan dipercepatnya pembentukan Polres Kota Subulussalam.
Selama ini, katanya, masyarakat Kota Subulussalam yang ingin mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) maupun Surat Izin Mengemudi (SIM) harus menempuh perjalanan tiga jam pulang pergi dengan biaya transportasi sebesar Rp 50.000 ke Mapolres Aceh Singkil.
“Mengurus SIM atau SKCK warga membutuhkan waktu satu hari sehingga biaya transportasi dan makan lebih besar dari pada pembuatan SIM-nya,” kata Karlinus.
Karena itu, Karlinus yang didampingi Wakil Wali Kota Affan Alfian meminta Kapolda Aceh untuk mempercepat dibentuknya Polres Subulussalam. “Sejauh ini, Pemko Subulussalam telah membangun gedung untuk Mapolres Subulussalam. Jika tak segera digunakan, bangunan itu dikhawatirkan akan rusak,” katanya.
Tak hanya itu, untuk jangka panjang, Pemko Subulussalam juga telah mempersiapkan sebidang lahan di Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri persisnya di pinggir jalan nasional Tapaktuan-Medan untuk pembangunan gedung permanen Polres Subulussalam.
Kota Subulussalam yang telah mekar dari kabupaten induk Aceh Singkil sejak tiga tahun lalu sampai sekarang memang belum memiliki Polres sehingga daerah ini masih mengandalkan Polsek Simpang Kiri.
Kondisi ini dinilai belum maksimal meskipun saat ini Polda Aceh telah menugaskan LO yang dipimpin Komisaris Polisi. “Sebagai sebuah kota dan berada di daerah perbatasan, keberadaan Polres definitif memang sangat dibutuhkan,” timpal Bahagia Maha, Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam.(kh)
0 Comments
Print this page