Militer Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza Selasa (8/7) malam dan semakin siap untuk melakukan invasi lewat darat.
Israel
melancarkan puluhan serangan udara ke Jalur Gaza pada Selasa (8/7) malam
dan semakin siap melakukan invasi lewat darat guna menghentikan
serangan-serangan roket dari Palestina ke Israel.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon hari Selasa mengatakan negara Yahudi itu siap menggelar ofensif melawan militan Hamas di Gaza dan “tidak akan selesai dalam hitungan hari.” Kabinet Israel mengesahkan militer untuk memanggil 40.000 tentara cadangan selain 1.500 lainnya yang sudah dikerahkan.
Militer Israel mengatakan serangan-serangan udaranya – bagian dari “Protective Edge Operation” – menggempur 90 lokasi termasuk berbagai rumah dan lokasi peluncuran roket. Para pejabat Palestina mengatakan serangan-serangan udara itu menewaskan 11 orang, termasuk dua anak.
Presiden Israel Shimon Peres mengatakan negaranya tidak punya pilihan selain merespons serangan-serangan roket Hamas ke Israel selatan.
Jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan warga Palestina akan membendung serangan Israel.
Tank-tank dan banyak kendaraan lapis baja Israel terlihat dikerahkan dekat perbatasan dengan Gaza, dan jurubicara militer Israel mengatakan mereka merekrut tentara-tentara cadangan untuk kemungkinan invasi lewat darat.
Presiden Amerika Barack Obama mendesak Israel dan Palestina agar “bertindak secara bijaksana dan menahan diri” dalam masa yang disebutnya berbahaya antara kedua pihak itu.
Dalam artikel terbitan Selasa di harian Haaretz di Israel, Obama mengatakan masih yakin Israel dan Palestina mampu mencapai perdamaian yang merupakan satu-satunya cara Israel bisa aman.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon hari Selasa mengatakan negara Yahudi itu siap menggelar ofensif melawan militan Hamas di Gaza dan “tidak akan selesai dalam hitungan hari.” Kabinet Israel mengesahkan militer untuk memanggil 40.000 tentara cadangan selain 1.500 lainnya yang sudah dikerahkan.
Militer Israel mengatakan serangan-serangan udaranya – bagian dari “Protective Edge Operation” – menggempur 90 lokasi termasuk berbagai rumah dan lokasi peluncuran roket. Para pejabat Palestina mengatakan serangan-serangan udara itu menewaskan 11 orang, termasuk dua anak.
Presiden Israel Shimon Peres mengatakan negaranya tidak punya pilihan selain merespons serangan-serangan roket Hamas ke Israel selatan.
Jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan warga Palestina akan membendung serangan Israel.
Tank-tank dan banyak kendaraan lapis baja Israel terlihat dikerahkan dekat perbatasan dengan Gaza, dan jurubicara militer Israel mengatakan mereka merekrut tentara-tentara cadangan untuk kemungkinan invasi lewat darat.
Presiden Amerika Barack Obama mendesak Israel dan Palestina agar “bertindak secara bijaksana dan menahan diri” dalam masa yang disebutnya berbahaya antara kedua pihak itu.
Dalam artikel terbitan Selasa di harian Haaretz di Israel, Obama mengatakan masih yakin Israel dan Palestina mampu mencapai perdamaian yang merupakan satu-satunya cara Israel bisa aman.
copy: Link