Home » » Warga Simpang Kiri Protes Proyek Drainase * Dikhawatirkan Air Meluap di Subulussalam Subulussalam

Warga Simpang Kiri Protes Proyek Drainase * Dikhawatirkan Air Meluap di Subulussalam Subulussalam

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Friday, July 22, 2011 | Friday, July 22, 2011


Pembangunan drainase di Jalan Siti Ambia samping Masjid Asilmi, Kota Subulussalam dikomplain warga setempat lantaran ukuran parit baru lebih kecil dari sebelummnya. kondisi itu dikhawatirkan dapat mengakibatkan air meluap. Foto direkam Kamis (21/7). SERAMBI/KHALIDIN
SUBULUSSALAM - Sejumlah tokoh masyarakat memerotes proyek pembangunan drainase di Jalan Siti Ambia (samping Masjid Asilmi), Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Pasalnya, proyek sepanjang 261 meter itu justru memperkecil saluran air yang ada sehingga dikhawatirkan dapat memicu luapan air dan menyebabkan banjir.

“Kalau memang mau dibangun ikuti yang ada jangan justru semakin kecil nanti kalau hujan meluap airnya,” kata salah seorang tokoh masyarakat, Haji Ismail K SPd kepada Serambi yang turun ke lokasi, Kamis (21/7) kemarin.

Ismail yang didampingi Rahmadin Kombih menyatakan, pihaknya bukan melarang adanya pembangunan namun mereka komplain karena dinilai tidak sesuai. Saat ini, drainase yang dibangun tahun 1999 silam lebarnya mencapai 1 meter setengah dengan kedalaman hampir 180 centimeter.

Karena itulah selama ini kawasan masjid Asilmi bebas banjir luapan saat musim penghujan. Karenanya, warga menyatakan keberatan terhadap proyek drainase yang akan dibangun lantaran semakin kecil. Sebab, pihak kontraktor membangun drainase tersebut di dalam drainase yang ada. “Kalau begini lebih baik tidak ada parit lagi karena nanti menambah masalah,” tegas Ismail.

Sementara Rahmadin mengatakan, bisa saja drainase tersebut dibangun namun tidak mengurangi ukuran sebelumnya seperti membongkar bangunan lama dan membuat dinding baru alias bukan menimpa bangunan yang lama. “Kalau seperti yang mereka bangun ini bagaimana nanti kalau sumbat, mau dibersihkan orang tidak bisa masuk ke dalam karena sempit,” timpal Rahmadin.

Pengawas proyek Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Subulussalam, Alfian kepada Serambi mengatakan, sejatinya proyek tersebut hanya menutup bukan membuat dinding baru. Tetapi pihaknya kuatir bangunan lama tidak mampu menahan tutup dari atas sehingga rawan roboh.

Ditanyai kenapa tidak membuat rencana dari awal untuk membangun dinding baru, Alfian mengaku memang dalam pekerjaan di Bina Marga selalu ada yang harus dirombak. Sementara jika bangunan lama dibongkar kemudian diganti dengan bangunan baru, Alfian mengaku ragu tidak mampu menahan badan jalan.

Terkait masalah ini, Alfian mengaku akan berkordinasi dengan pihak provinsi. Alfian pun memerintahkan pelaksana proyek untuk membuat papan nama setelah dipertanyakan wartawan.

Pihak pelaksana berkilah, papan proyek bernilai Rp 647 juta dari dana Otonomi khusus (Otsus) belum dipasang lantaran masih dipesan. “Nanti papan nama proyek itu kalau sudah selesai dipasang terus ya, tapi selesai dulu masalah ini,” kata Alfian.

Sementara Mustafa, selaku kontraktor pelaksana dari CV Ligo Mandiri menilai kekuatiran warga akan menimbulkan luapan air tidak akan terjadi karena pihaknya telah membersihkan di ujung  drainase yang selama ini tertimbun. Selain itu, Mustafa juga mengaku pihaknya akan membuat pintu berukuran 60x60 centimeter setiap delapan meter.

Pintu tersebut untuk antisipasi bilamana terjadi penyumbatan drainase. “Nanti setiap delapan meter ada pintu jadi kalau sumbat bisa dibersihkan,” ujar Mustafa.(kh)
http://aceh.tribunnews.com/news/view/61749/warga-simpang-kiri-protes-proyek-drainase
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan