Home » » Berita Kota Subulussalam Tanggal 28 September 2012. Terbaru

Berita Kota Subulussalam Tanggal 28 September 2012. Terbaru

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Friday, October 12, 2012 | Friday, October 12, 2012

 Pedagang Sayur di Subulussalam Bongkar Lapak
 
 
* Hindari Gusuran oleh Sat Pol PP

SUBULUSSALAM – Menghindari gusurun oleh petugas Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol-PP) para pedagang kali lima di Subulussalam, Kamis (27/9) membongkar sendiri lapak jualannya. Para pedagang yang ditemui di lokasi kepada Serambi mengatakan mereka membongkar lapak jualannya sejak pagi hari tanpa ada unsur paksaan.

Seperti yang disampaikan Anhar Sagala (40), Bahtera (28) dan Ida (35). Ketiga pedagang yang telah berjualan lebih kurang tiga tahun ini mengakui kalau lapak yang mereka gunakan sebagai tempat berjualan selama ini merupakan jalan umum. Namun, ketiganya mengaku terpaksa berjualan di sana lantaran tidak ada lokasi lain.

“Kami tau memang tempat ini badan jalan tapi mau bagaimana, sementara di dalam lokasi pasar tidak ada lapak lagi, kalau kami tidak jualan mau makan apa anak-anak kami,” kata Anhar diamini Bahtera.

Di sisi lain, para pedagang mengaku tidak tahu lagi harus berjualan di mana demi menutupi kebutuhan anak mereka sehari-hari. Pasalnya, jualan sayur merupakan satu-satunya usaha para pedagang itu selama ini. Seperti yang diungkapkan Kaidah Bru Tumangger (50), janda beranak tujuh ini mengaku telah tiga tahun lebih berjualan sayur dan kini kehilangan usaha. Selama ini saja, kata Kaidah, jualan mereka tidak seberapa namun sangat diharapkan karena tak ada usaha lain. Apalagi, Kaidah dan sejumlah rekannya merupakan tulang punggung keluarga. Karena itu, para pedagang berharap adanya solusi dari pemerintah untuk membangunkan lapak tempat mereka berjualan.

Para pedagang mengaku sudah mau digusur dengan suka rela namun mereka kehilangan tempat usaha. Sebab, kalaupun jalan tersebut telah rampung dikerjakan, mereka mengaku belum tentu diizinkan berjualan di lokasi tersebut.

“Kemana lah kami mencari nafkah anak-anak, kami berjualan bukannya untuk mencari kekayaan tapi demi membeli beras buat makan anak-anak kami. Yang kami jual pun daun-daun dan beberapa kilo cabe, andai tidak ada tempat usaha apakah kami ini harus menjadi pengemis,” kata Kaidah kepada wartawan.

Pantauan Serambi, sejumlah personil Sat Pol PP yang turun ke lokasi hanya sekitar pukul 10.30 WIB, tidak hanya berdialog dengan para pedagang sayur yang selama ini berjualan di sana. Atas hal itu, Kasatpol PP Baginda Nasution menyampaikan terima kasih kepada para pedagang karena dengan suka rela bersedia membongkar lapak mereka sehingga tidak ada kesan kekerasan.

Pembongkaran lapak pedagang tersebut dilakukan lantaran dibangun persis pada badan jalan. Sementara Pemko Subulussalam melalui APBK 2012 telah mengalokasikan dana senilai Rp 200-an juta lebih untuk pembangunan aspal hotmix. Tak hanya itu, Pemko Subulussalam juga memplot dana untuk pembangunan drainase di sana.

Baginda yang juga mantan Camat Sultan Daulat mengatakan, proses negosiasi pembongkaran lapak pedagang sebenarnya telah dilakukan sebelum bulan puasa lalu oleh Camat Simpang Kiri. Namun, kata Baginda, sebulan lebih pasca lebaran para pedagang belum juga bersedia digusur dengan berbagai alasan.


Karenanya, Wali Kota Subulussalam melalui surat nomor 511.2/620/75.020.1/2012 tanggal 20 September 2012 menginstruksikan Satpol PP dan WH untuk melakukan langkah persuasiv, edukatif hingga refrensif yakni pembongkaran. “Alhamdulillah, tanpa ada tindakan refrensif pedagang dengan suka rela mau membongkar lapaknya, ini patut kita apresiasi,” ujar Baginda. (kh)

Editor : bakri
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan