Home » » Berita Gempa Aceh 11 April 2012. Terbaru

Berita Gempa Aceh 11 April 2012. Terbaru

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Friday, April 13, 2012 | Friday, April 13, 2012

 

Gempa Aceh, Pembangkit Listrik Terganggu

Sejumlah pembangkit listrik mengalami gangguan, akibat gempa yang mengguncang sebagian wilayah Sumatera dan Aceh. Hal ini mengakibatkan gangguan pasokan listrik untuk daerah tersebut. Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Bambang Dwiyanto, menyampaikan hal itu, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/4/2012) di Jakarta. Beban di sistem kelistrikan Sumatera bagian utara (Sumbagut) mencapai 1.450 megawatt (MW). “Pemadaman listrik sesaat sempat terjadi, setelah gempa sekitar 130 MW,” ujarnya.

Bambang menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Belawan berkapasitas 800 MW di Sumatera Utara, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Aceh kapasitas 30 MW di Banda Aceh, sempat terganggu sesaat setelah gempa di pantai timur Sumatera. “Saat ini proses penormalan dan berangsur-angsur normal. Petugas terus berupaya menormalkan pasokan listrik untuk mendukung proses pemulihan pasca gempa. Sebelum malam, kami berharap kondisi bisa normal 100 persen,” kata dia menegaskan. Pihaknya menyadari, suplai listrik sangat vital untuk mendukung proses pemulihan pasca gempa. “Karena itu petugas terus berupaya sekuat tenaga untuk melakukan penormalan kondisi kelistrikan di wilayah yang terkena gempa bumi,” ujar Bambang.

SUBULUSSALAM – Gempa 8,5 SR yang terjadi sekitar pukul 15.38 WIB, yang berpusat di Simeuleu, Rabu (11/4/2012) tidak menyebabkan kerusakan bangunan atau fasilitas umum di Kota Subulussalam. Hal itu disampaikan Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang Kiri AKP Rahman Manurung.

AKP Manurung mengaku sudah menurunkan anggotanya untuk memantau wilayah Kecamatan Simpang Kiri dan sejauh ini tidak ditemukan korban maupun kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang daerah ini.”Sudah saya turunkan anggota ke lapangan dan sampai sekarang tidak ada kerusakan dan korban,” kata Kapolsek AKP Manurung.

Meski tidak ada kerusakan namun fasilitas listrik milik PLN sempat padam akibat gempa. Selain itu telekomunikasi juga terganggu pasca guncangan gempa hebat. Salah seorang warga Ny.Herlina (28) mengatakan semua warga yang ada dirumah saat itu keluar rumah untuk menghindari hal-hal tak diinginkan. Herlina mengakui mereka cukup kaget ketika digoyang gempa yang begitu kuat terjadi dan bertahan hingga dua menit. Serambi.



Gempa Aceh Buat Ribuan Warga Pasaman Panik

 
Ribuan warga yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kinali, Sungai Beremas dan Sasak Ranah Pasisie panik saat terjadi gempa besar di Simeuleu, Aceh.

Ribuan warga Pasaman Barat Sumatera Barat panik dan sebagian pergi mengungsi ke lokasi yang lebih aman akibat gempa yang berkekuatan 8,7 Scala Richter (SR) di Aceh, hari ini. Warga berusaha melarikan diri karena takut akan terjadi bencana tsunami akibat gempa yang terjadi.


Seperti dikutip dari Antara, ribuan warga yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kinali, Sungai Beremas dan Sasak Ranah Pasisie panik dan sebagian memilih mengungsi meninggalkan tepi pantai menuju kearah yang lebih tinggi.


Di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas ratusan warga memilih mengungsi ke jalur evakuasi Bukit Marando dan sekitar lokasi SMA 1 Sungai Beremas yang lokasinya lebih tinggi dari daerah pantai.


"Warga panik khawatir akan terjadi tsunami sehingga mereka memilih pergi mengungsi ketempat yang lebih aman. Selain itu, para nelayan juga takut melaut ancaman tsunami," kata salah seorang warga Aia Bangih, Iwan (36).


Hal yang sama juga dikatakan warga Jorong Pondok Kecamatan Sasak, Masri (27). Dia menyebutkan, sejumlah warga di pinggiran pantai Pantai Sasak berhamburan keluar rumah. "Saat gempa terjadi warga berhamburan keluar rumah dan berlarian ke tempat yang lebih tinggi. Saat ini warga siap-siap untuk melakukan pengungsian," katanya.


Sementara itu, ratusan PNS di kantor Bupati Pasaman Barat juga panik saat gempa terjadi. Mereka memilih berlarian keluar rumah dan langsung pulang karena khawatir bangunan yang berlantai tiga akan ambruk.


Informasi sementara belum ada bangunan yang runtuh akibat gempa dan listrik masih menyala.


"Kita memilih lari keluar kantor karena khawatir bangunan akan roboh. Gempa cukup kuat berlangsung sekitar 3 menit," kata salah seorang PNS, Budi.
 
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan