SUBULUSSALAM - Masyarakat Desa Jontor dan Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam mengeluhkan tidak lancarnya distribusi air bersih PDAM ke rumah mereka.
“Kalau di Desa Jontor sampai Sikelang sebelah kanan dari arah Subulussalam distribusi air PDAM tidak pernah normal, masyarakat kesulitan mencari air bersih,” kata Kepala Desa Jontor, Khairul Boangmanalu kepada Serambi, Selasa (2/8).
Khairul mengatakan, kondisi air PDAM yang lebih sering macet itu angat berdampak pada aktivitas warganya apalagi sudah berlangsung sekitar dua tahun. Pasalnya, masyarakat Jontor dan sekitarnya selama ini mengandalkan air bersih dari PDAM karena tidak memungkinkan untuk menggali sumur.
Khairul mengaku pernah ada warga yang membuat sumur bor, namun hingga kedalaman 30 meter lebih tidak mendapatkan sumber air. Karenanya, untuk mendapatkan air bersih warga bergantung pada air PDAM dan tadah hujan. “Tapi kalau musim kemarau seperti ini dari mana air, PDAM pun tidak beres,” ujar Khairul seraya menambahkan dalam dua minggu belum tentu air mengalir.
Akan dikroscek
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Subulussalam, Anasri yang dikonfirmasi Serambi berjanji akan mengroscek. Pasalnya, sejauh ini dia belum pernah mendapatkan informasi kalau ada warga di Jontor yang sama sekali tidak mendapatkan distribusi air bersih.
Permasalahan yang selama ini dia terima menyangkut macetnya distribusi air akibat kerusakan atau kelangkaan BBM. “Nanti saya akan cek ke anggota, karena setahu saya selama ini air macet karena kerusakan, tapi kalau ada warga yang tidak mendapatkan air walau mesin hidup ini kita lihat lagi apa masalahnya, apakah karena intalasi atau bagaimana,” kata Ansari.(kh)
“Kalau di Desa Jontor sampai Sikelang sebelah kanan dari arah Subulussalam distribusi air PDAM tidak pernah normal, masyarakat kesulitan mencari air bersih,” kata Kepala Desa Jontor, Khairul Boangmanalu kepada Serambi, Selasa (2/8).
Khairul mengatakan, kondisi air PDAM yang lebih sering macet itu angat berdampak pada aktivitas warganya apalagi sudah berlangsung sekitar dua tahun. Pasalnya, masyarakat Jontor dan sekitarnya selama ini mengandalkan air bersih dari PDAM karena tidak memungkinkan untuk menggali sumur.
Khairul mengaku pernah ada warga yang membuat sumur bor, namun hingga kedalaman 30 meter lebih tidak mendapatkan sumber air. Karenanya, untuk mendapatkan air bersih warga bergantung pada air PDAM dan tadah hujan. “Tapi kalau musim kemarau seperti ini dari mana air, PDAM pun tidak beres,” ujar Khairul seraya menambahkan dalam dua minggu belum tentu air mengalir.
Akan dikroscek
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Subulussalam, Anasri yang dikonfirmasi Serambi berjanji akan mengroscek. Pasalnya, sejauh ini dia belum pernah mendapatkan informasi kalau ada warga di Jontor yang sama sekali tidak mendapatkan distribusi air bersih.
Permasalahan yang selama ini dia terima menyangkut macetnya distribusi air akibat kerusakan atau kelangkaan BBM. “Nanti saya akan cek ke anggota, karena setahu saya selama ini air macet karena kerusakan, tapi kalau ada warga yang tidak mendapatkan air walau mesin hidup ini kita lihat lagi apa masalahnya, apakah karena intalasi atau bagaimana,” kata Ansari.(kh)
Editor : bakri
0 Comments
Print this page