Home » » Merasa Diremehkan, Mahasiswa Demo DPRK Subulussalam

Merasa Diremehkan, Mahasiswa Demo DPRK Subulussalam

Written By Ikatan Pelajar Mahasiswa Sultan Daulat on Friday, May 20, 2011 | Friday, May 20, 2011

Mon, May 9th 2011, 18:47



SUBULUSSALAM – Koalisi Mahasiswa Anti Diskriminasi (KoMAD) Kota Subulussalam, Semin (9/5/2011), berunjuk rasa ke kantor DPRK setempat. Aksi itu terkait statemen seorang anggota DPRK Subulussalam, Netap Ginting, di media, beberapa waktu lalu yang dinilai meremehkan mahasiswa di sana.
Para mahasiswa datang dengan berjalan kaki dari lapangan beringin menuju Kantor DPRK Subulussalam, di Jalan Pertemuan, sambil membawa poster dan spanduk berisi kecaman terhadap Netap. Para mahasiswa mengaku tersinggung atas pernyataan Netap yang dimuat Harian Serambi, 23 April lalu. Dalam pernyataan sikap, mahasiswa menyampaikan sedikitnya enam tuntutan antara lain, mendesak Netap Ginting mengklarifikasi statemen tersebut dan meminta maaf melalui media terkait, mengundurkan diri serta diakenai sanksi adat.
Para mahasiswa terus meneriakkan yel-yel kecaman terhadap anggota dewan. Guna meredakan suasana, Wakil Ketua DPRK Subulussalam, Pianti Mala didampingi anggotanya, Syarifuddin Padang, Jamasa Cibro, Haji Mukmin dan Syarifuddin berusaha menemui seraya meminta maaf atas nama lembaga kepada para mahasiswa.
Namun, pendemo menolak permintamaafan itu dan mendesak agar dipertemukan dengan Netap Ginting. Terkait hal itu, Siti ansari dan Syarifuddin menyampaikan bahwa Netap Ginting tidak berada di tempat karena sedang tugas ke luar daerah.
Menanggapi aksi mahasiswa, Netap Ginting yang dikonfirmasi Serambinews.com, mengaku sedang berada di Nagan Raya dalam rangka mengikuti Jambore daerah (Jamda) Pramuka. Netap membantah mengelak atau tidak menghargai kehadiran mahasiswa sehingga sengaja keluar daerah. Karenanya, setelah kembali ke Subulussalam, Netap menyatakan siap untuk bertemu dnegan mahasiswa.
Terkait dengan statemennya, Netap mengatakan sebagai seorang wakil rakyat dia memiliki hak dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi. Bahkan menurut Netap, jika anggota dewan diam malah terindikasi lebih salah karena sama halnya dengan sinyalemen anggota DPR yaitu, datang, duduk, diam dan duit.(khalidin)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Berikan Komentar Anda, Karena Komentar Anda Sangat Kami Harapkan